Menu

Diduga Ada Sosok ‘Dibalik Layar’ soal Larangan Buka Puasa Bersama untuk ASN dan Pejabat

Rizka 25 Mar 2023, 05:10
Joko Widodo
Joko Widodo

RIAU24.COM - Larangan buka puasa bersama (bukber) bagi pejabat dan apratur sipil negara (ASN) yang diinstruksikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi dikeluarkan.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi VIII DPR RI, Luqman Hakim menilai kebijakan Presiden Joko Widodo yang melarang buka puasa bersama pejabat dan pegawai ASN tidak dipertimbangkan dengan matang dan serius.

Dia memberi contoh, Dalam Surat Rahasia yang diterbitkan Menseskab Pramono Agung sudah bocor kemana-mana itu, tertulis alasan pelarangan buka puasa bersama adalah situasi penanganan transisi Covid-19 sehingga dibutuhkan kehati-hatian. 

“Tidak ada alasan lain. Tetapi, setelah mendapat reaksi negatif dari masyarakat, Pramono Agung menjelaskan larangan buka puasa bersama tersebut disebabkan para pejabat dan pegawai kementerian dan badan sedang mendapatkan sorotan tajam dari masyarakat akibat pamer harta,” kata Luqman dilansir dari Tribunnews, Jumat (24/3).

Politisi PKB itu lalu memaparkan juga alasan tambahan untuk mengikuti teladan Presiden Jokowi, yang menurut Pramono Anung, memberi contoh kesederhanaan.

“Dari penjelasan yang berubah-ubah itu, jelas terlihat kebijakan larangan buka puasa bersama itu tidak dirancang dengan matang dan serius,” katanya.

“Tentu, saya dan publik makin bertanya-tanya, apa sebenarnya tujuan Presiden Jokowi membuat kebijakan yang gegabah seperti itu? Siapa yang membisiki Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan seperti ini?” ujar Luqman.

Padahal, Luqman mengatakan bahwa buka puasa adalah rangkaian dari ibadah puasa umat Islam di bulan ramadan dan kegiatan puasa itu terdiri dari tiga unsur; sahur, puasa dan buka puasa.

“Jadi, buka puasa bukanlah urusan sekadar makan dan minum, tetapi ia menjadi bagian tak terpisahkan dari kegiatan ibadah puasa ramadan. Membuat kebijakan melarang buka puasa bersama, tentu sangat sensitif dan dapat melukai perasaan umat Islam,” kata dia.

Maka, Luqman mengatakan bahwa lebih baik kebijakan larangan buka puasa bersama itu segera dicabut. 

“Diganti dengan arahan baru agar pejabat dan pegawai ASN menyelenggarakan buka puasa bersama dengan melibatkan masyarakat kurang mampu di sekitarnya,” kata dia.

Menurutnya, buka puasa bersama menjadi momentum yang tepat bagi para pejabat dan pegawai ASN untuk berbagi kebahagiaan dengan masyarakat.

“Ini agar masyarakat tidak hanya melihat para pejabat itu pamer-pamer harta dan kekayaan,” pungkasnya.