Menu

Geger Persembahan Manusia di Kuil India, Lima Orang Ditangkap 

Zuratul 6 Apr 2023, 13:49
Geger Persembahan Manusia di Kuil India, Lima Orang Ditangkap. (Pixabay/Foto)
Geger Persembahan Manusia di Kuil India, Lima Orang Ditangkap. (Pixabay/Foto)

RIAU24.COM - Kepolisian India menangkap lima orang tersangka pelaku ritual persembahan manusia di kuil Guwahati yang sempat menggegerkan negara itu tiga tahun lalu. 

Komiisoner kepolisian daerah Guwahati, Diganta Barah mengatakan lima orang itu terlibat atas pembunuhan terhadap perempuan yang menjadi persembahan, Shanti Shaw. 

"Kelima orang itu merencanakan pembunuhan perempuan tersebut. Total 12 orang ikut ambil bagian," ujar Barah pada Selasa (4/4) seperti dikutip AFP. 

Kelima orang itu dibekuk di hari yang berbeda-beda antaar 25 Maret dan 1 April. Kini, pihak kepolisian masih memburu tujuh tersangka lainnya. 

Barah mengungkapkan bahwa Pradeep Pathak merupakan otak dari pembunuhan tersebut. Pathak menganggap pembunuhan itu sebagai ritual untuk memperingati kematian saudaranya. 

"Tersangka tampaknya meyakini pengorbanan dapat menenangkan jiwa yang meninggal," ucap Barah.

Para tersangka menjalankan aksinya pada 2019 lalu. Saat itu, mereka memenggal kepala Shaw menggunakan parang setelah korban berkunjung ke kuil di Guwahati.

Saat itu, polisi menemukan tubuh Shaw di lokasi. Namun, proses identifikasi tubuh itu baru rampung pada Januari lalu.

Kepolisian pun baru mulai menyelidiki lebih dalam kasus tersebut. Mereka memburu pelaku yang akhirnya mengerucut ke 12 orang.

Ritual persembahan manusia seperti ini bukan hal asing di India. Biro Rekam Kejahatan Nasional India melaporkan 103 kasus persembahan manusia di negara itu dalam periode 2014 hingga 2021.

Prosesi itu biasanya digelar untuk menyenangkan para dewa. Ritual semacam ini kerap ditemukan di daerah terpencil, di mana kepercayaan terhadap sihir dan okultisme sangat kuat.

Tahun lalu, dua orang ditahan atas tuduhan membunuh seorang anak berusia enam tahun di New Delhi.

Kedua tersangka mengatakan kepada kepolisian bahwa mereka membunuh anak itu sebagai persembahan bagi Dewa Siwa. Mereka memberikan persembahan agar bisa menjadi kaya.

(***)