Menu

Bentrokan Meletus Setelah Pasukan Israel Lakukan Serangan Langka ke Kota Ramallah, Palestina

Amastya 8 Jun 2023, 11:12
Seorang warga Palestina melemparkan batu saat tentara Israel menyerbu Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 Juni 2023 /Reuters
Seorang warga Palestina melemparkan batu saat tentara Israel menyerbu Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel, 8 Juni 2023 /Reuters

RIAU24.COM - Serangan langka oleh tentara Israel ke kota Ramallah, Palestina, memicu bentrokan Kamis pagi (8 Mei).

Militer mengatakan bahwa operasi di kota di Tepi Barat yang diduduki diluncurkan untuk menghancurkan kediaman teroris yang melakukan serangan bom di Yerusalem November lalu.

Reuters mengutip seorang saksi yang mengatakan bahwa konvoi militer besar memasuki Ramallah, yang merupakan pusat pemerintahan Palestina.

Kehadiran tentara Israel di pusat kota Ramallah menyebabkan ratusan orang berkumpul di daerah tersebut. Beberapa pemuda melemparkan batu ke pasukan Israel.

Para prajurit menembakkan peluru tajam, melemparkan granat kejut dan menggunakan gas air mata ke kerumunan. Jalan-jalan terlihat terhalang oleh tempat sampah yang dibakar. Sirene ambulans bisa terdengar.

Menurut kementerian kesehatan Palestina, setidaknya enam orang dikirim ke rumah sakit. Ini termasuk tiga orang yang menderita luka tembak.

Militer Israel mengatakan pasukannya beroperasi di Ramallah untuk menghancurkan kediaman teroris yang melakukan serangan bom di Yerusalem November lalu.

Ledakan kembar di Yerusalem telah menewaskan dua orang, termasuk seorang remaja Israel-Kanada, dan melukai sedikitnya 14 lainnya dalam apa yang dikatakan polisi sebagai ledakan bom improvisasi yang ditanam di halte bus dekat pintu keluar kota dan di persimpangan menuju pemukiman.

"Pembongkaran rumah-rumah pejuang adalah hukuman kolektif yang berada di bawah kejahatan perang yang dilakukan oleh pendudukan terhadap rakyat kami," kata Abdel Fattah Dola dari partai Fatah Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Hukuman dan pencegahan

Israel telah mendukung kebijakan menghancurkan rumah-rumah pelaku karena ini, katanya, adalah tindakan hukuman dan jera.

Serangan Israel ke Ramallah terjadi hanya beberapa jam setelah utusan AS untuk Urusan Palestina, Hady Amr, bertemu Hussein Al-Sheikh, seorang pejabat senior Palestina.

Satu tahun terakhir telah menyaksikan lonjakan kekerasan di Tepi Barat. Israel telah meningkatkan serangan militer sementara serangan jalanan telah dilakukan oleh orang-orang Palestina.

Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 158 warga Palestina telah dibunuh oleh Israel sejak Januari.

Kementerian luar negeri Israel mengatakan 20 warga Israel dan dua warga negara asing tewas dalam serangan Palestina pada periode yang sama.

Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari tahun 1967. Hampir tiga juta warga Palestina tinggal di Tepi Barat sementara sekitar 490.000 orang Israel juga tinggal di permukiman di daerah tersebut. Permukiman ini dianggap ilegal oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan sebagian besar masyarakat internasional.

(***)