Menu

Peringatkan Buat NATO, Vladimir Putin Akan Kerahkan Senjata Nuklir ke Belarusia 7 Juli

Riko 10 Jun 2023, 19:10
Foto (net)
Foto (net)

RIAU24.COM - Presiden Vladimir Putin pada Jumat mengumumkan bahwa Rusia akan mulai mengerahkan senjata nuklir taktis ke Belarusia setelah fasilitas penyimpanan khusus disiapkan pada 7 dan 8 Juli 2023. Itu akan menjadi langkah pertama Moskow dalam penyebaran senjata semacam itu ke luar Rusia sejak runtuhnya Uni Soviet.

Putin pada Maret lalu mengatakan bahwa dia telah setuju untuk menyebarkan senjata nuklir taktis ke Belarusia. Dia berdalih langkahnya mengikuti penyebaran senjata nuklir taktis Amerika Serikat di sejumlah negara Eropa selama beberapa dekade.

 "Semuanya berjalan sesuai rencana," kata Putin kepada Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, membahas penyebaran senjata nuklir yang direncanakan saat makan di resor Laut Hitam Sochi. 

Lukashenko sebelumnya mengklaim penyebaran senjata nuklir Rusia ke Belarusia sudah dimulai tanpa merinci bukti. 

"Persiapan fasilitas yang relevan berakhir pada 7-8 Juli, dan kami akan segera memulai kegiatan yang berkaitan dengan pengerahan jenis senjata yang sesuai di wilayah Anda," lanjut Putin, menurut transkrip pernyataan Kremlin yang dilansir Sindonews dari Reuters, Sabtu (10/6/2023). 

Lukashenko merespons: "Terima kasih, Vladimir Vladimirovich." Lebih dari 15 bulan memasuki perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, Putin mengatakan Amerika Serikat dan sekutu Baratnya memompa senjata ke Ukraina sebagai bagian dari perang proksi yang meluas yang bertujuan untuk membuat Rusia bertekuk lutut. 

Putin menganggap perang di Ukraina sebagai pertempuran untuk kelangsungan hidup Rusia sendiri dalam menghadapi apa yang dia katakan sebagai NATO yang terus berkembang. Dia telah memperingatkan Barat bahwa Moskow tidak akan mundur.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan Ukraina tidak akan berhenti sampai setiap tentara Rusia terakhir dikeluarkan dari negaranya, dan ingin bergabung dengan NATO sesegera mungkin. 

Upaya penyebaran senjata nuklir takis Rusia dipantau ketat oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya di Eropa dan oleh China, yang telah berulang kali memperingatkan bahayanya penggunaan senjata nuklir dalam konflik. Amerika Serikat telah mengkritik keputusan penyebaran senjata nuklir Rusia tetapi mengatakan tidak berniat mengubah posisinya pada senjata nuklir strategis dan juga belum melihat tanda-tanda Rusia bersiap untuk menggunakan senjata tersebut.