Menu

Emmanuel Macron Desak Iran Untuk Segera Mengakhiri Dukungan Kepada Rusia

Amastya 11 Jun 2023, 11:13
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato selama pertemuan dengan pasukan penyelamat di prefektur Haute-Savoie /Reuters
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyampaikan pidato selama pertemuan dengan pasukan penyelamat di prefektur Haute-Savoie /Reuters

RIAU24.COM - Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Sabtu mendesak Iran melalui Ebrahim Raisi untuk berhenti mendukung upaya Rusia dalam invasi ke Ukraina.

“Macron meminta Raisi untuk segera mengakhiri dukungan Teheran kepada Rusia dalam perang melawan Ukraina, termasuk pasokan drone,” kata sebuah pernyataan.

Dalam percakapan telepon, Presiden Prancis menyoroti konsekuensi keamanan dan kemanusiaan yang serius dari pengiriman pesawat tak berawak Iran.

Seruan Presiden Prancis itu datang sehari setelah juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa Iran mengirim material ke Rusia untuk membangun pabrik pesawat tak berawak di wilayahnya.

“Pabrik drone bisa beroperasi penuh awal tahun depan,” kata Kirby

John Kirby mengatakan bahwa Rusia mengimpor bahan dari Iran untuk membangun pabrik yang dapat beroperasi penuh awal tahun depan.

Gedung Putih merilis citra satelit dari lokasi pabrik yang akan datang di Zona Ekonomi Khusus Alabuga, yang berbasis sekitar 900 kilometer (560 mil) timur Moskow.

"Kemitraan militer Rusia-Iran tampaknya semakin dalam," kata Kirby dalam sebuah pernyataan, mengutip informasi intelijen AS.

Gedung Putih mengatakan akan merilis penasihat pemerintah baru untuk membantu bisnis dan pemerintah untuk memastikan mereka tidak secara tidak sengaja berkontribusi pada program (drone) Iran.

Menurut Washington, Rusia telah menerima ratusan drone serang dan peralatan terkait dari Iran untuk membantu invasi Moskow ke Ukraina.

Sesuai data AS, Kirby mengatakan, “drone dibangun di Iran, dikirim melintasi Laut Kaspia dan kemudian digunakan secara operasional oleh pasukan Rusia melawan Ukraina."

"Rusia telah menggunakan UAV Iran dalam beberapa pekan terakhir untuk menyerang Kyiv dan meneror penduduk Ukraina," tambahnya, merujuk pada kendaraan udara tak berawak, atau drone.

Washington mengeluarkan peringatan tentang apa yang dirasakannya sebagai upaya Moskow untuk menciptakan drone Iran sendiri.

"Kami memiliki informasi bahwa Rusia menerima bahan dari Iran yang dibutuhkan untuk membangun pabrik pembuatan UAV di Rusia," kata Kirby.

Menurut Gedung Putih, pada gilirannya, Iran berusaha untuk membeli jet tempur Su-35, helikopter serang, radar, dan pesawat latih tempur YAK-130 dari Rusia.

"Kami akan terus menjatuhkan sanksi pada aktor yang terlibat dalam transfer peralatan militer Iran ke Rusia untuk digunakan di Ukraina," kata Kirby seperti dikutip AFP.

Iran telah berulang kali membantah tuduhan yang dibuat oleh Amerika Serikat mengirim pasokan militer ke Rusia selama perangnya melawan Ukraina.

(***)