Menu

Kim Jong-un Tembakkan Rudal Balistik saat Kedatangan Kapal Selam Nuklir AS

Zuratul 19 Jul 2023, 11:23
Kim Jong-un Tembakkan Rudal Balistik saat Kedatangan Kapal Selam Nuklir AS. (detik.com/Foto)
Kim Jong-un Tembakkan Rudal Balistik saat Kedatangan Kapal Selam Nuklir AS. (detik.com/Foto)

RIAU24.COM - Korea Utara (Korut) telah menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke laut. 

Peluncuran rudal itu dilakukan pada Rabu (19/7), beberapa jam setelah kapal selam bersenjata nuklir Amerika Serikat melakukan kunjungan ke pelabuhan Korea Selatan (Korsel), kunjungan pertama ke negeri itu dalam beberapa dekade.

Dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/7/2023), peluncuran itu dilaporkan oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (JCS), menurut kantor berita Korsel, Yonhap, yang mengatakan rudal-rudal itu ditembakkan pada Rabu pagi waktu setempat dari daerah Sunan di Pyongyang, dan terbang sekitar 550 kilometer (340 mil) sebelum tercebur ke Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang.

JCS mengutuk peluncuran tersebut sebagai "tindakan provokasi yang signifikan" dan pelanggaran terang-terangan terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.

"Kami sedang menganalisis detailnya, tetapi kami memperkirakan bahwa rudal-rudal itu jatuh di luar zona ekonomi eksklusif Jepang, di sebelah timur Semenanjung Korea," kata kementerian dalam sebuah cuitan di Twitter.

Peluncuran tersebut adalah yang terbaru dari serangkaian uji senjata oleh Pyongyang. Ini dilakukan saat Seoul dan Washington meningkatkan kerja sama pertahanan dalam menghadapi ketegangan yang meningkat dengan Korea Utara.

Sebelumnya pada hari Selasa (18/7), AS dan Korsel mengadakan pertemuan Kelompok Konsultatif Nuklir pertama di Seoul, Korsel dan mengumumkan kapal selam nuklir AS melakukan kunjungan pelabuhan ke Busan untuk pertama kalinya sejak 1981.

Langkah tersebut diperkirakan akan memicu tanggapan kuat dari Korea Utara, yang menolak aset-aset nuklir Amerika Serikat ditempatkan di sekitar semenanjung Korea.

Peluncuran rudal itu juga dilakukan kurang dari seminggu setelah pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengawasi penembakan rudal balistik antarbenua terbaru negara itu, Hwasong-18 yang berbahan bakar padat.

Diketahui bahwa diplomasi antara Pyongyang dan Seoul telah terhenti dan Kim menyerukan peningkatan pengembangan senjata, termasuk nuklir taktis.

Sebagai tanggapan, Seoul dan Washington telah melakukan latihan militer bersama dengan melibatkan jet-jet siluman canggih dan aset-aset strategis AS.

(***)