Menu

Arab Saudi Desak Warganya untuk Meninggalkan Lebanon di Tengah Ancaman Hizbullah

Amastya 19 Oct 2023, 17:14
Mohammed bin Salman Al Saud, putra mahkota Arab Saudi /X
Mohammed bin Salman Al Saud, putra mahkota Arab Saudi /X

RIAU24.COM Arab Saudi telah mendesak warganya untuk segera meninggalkan Lebanon, memicu kekhawatiran masuknya Hizbullah ke dalam konflik yang terutama terbatas pada Jalur Gaza yang dikuasai Hamas.

Juga dilaporkan bahwa kedutaan kerajaan di Beirut ditutup menyusul perkembangan di Lebanon selatan di mana setidaknya 18 orang tewas dalam baku tembak dengan pasukan Israel.

Kepala Staf militer Israel Herzi Halevi Selasa (17 Oktober) memperingatkan bahwa negaranya akan membalas secara agresif jika Hizbullah meningkat.

"Jika Hizbullah membuat kesalahan, itu akan dimusnahkan," katanya saat bertemu pasukan Israel yang ditempatkan di perbatasan negara itu dengan Lebanon.

'Hari kemarahan'

Setelah serangan di sebuah rumah sakit Gaza menewaskan ratusan orang pada hari Selasa, Hizbullah menyerukan ‘hari kemarahan’ terhadap Israel.

Setelah ini, ratusan pengunjuk rasa berkumpul di pinggiran selatan Beirut pada hari Rabu untuk melakukan demonstrasi.

Ini telah memicu kekhawatiran bahwa konflik yang lebih luas dapat meletus jika Hizbullah yang didukung Iran memutuskan untuk memasuki perang.

Pernyataan kedutaan Saudi mengatakan warga yang tersisa di Lebanon harus berhati-hati dan menjauh dari tempat-tempat di mana pertemuan atau demonstrasi berlangsung.

Kuwait pekan ini juga memperingatkan warganya agar tidak bepergian ke Lebanon.

Kementerian luar negeri Kuwait mengatakan warga yang ingin berkunjung harus bersabar dan menunda perjalanan selama tahap ini dan mereka yang sudah berada di negara itu harus kembali secara sukarela jika tidak ada kebutuhan mendesak untuk kehadiran mereka.

Sebelumnya, AS juga memperingatkan warga Amerika pada hari Selasa untuk tidak bepergian ke sana.

Diskusi Saudi-Iran

Sebelumnya pada hari Rabu (18 Oktober), Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan membahas perang Gaza dengan mitranya dari Iran di Jeddah.

Diskusi berlangsung di sela-sela sesi darurat Organisasi Kerjasama Islam tentang situasi di Gaza.

Menteri luar negeri menegaskan kembali bahwa Arab Saudi tetap teguh dalam komitmennya terhadap perjuangan Palestina dan mendukung upaya yang bertujuan untuk mencapai rencana perdamaian komprehensif yang menjamin hak-hak sah rakyat Palestina, menurut media pemerintah Arab Saudi.

(***)