Menu

Tentara Israel Tembaki Ambulans yang Bawa Pasien Korban Palestina, Gempur RS Terbesar Kedua di Gaza 

Zuratul 3 Nov 2023, 09:05
Tentara Israel Tembak Ambulans Bawa Pasien, Gempur RS Terbesar Kedua di Gaza. (Republika.id/Foto)
Tentara Israel Tembak Ambulans Bawa Pasien, Gempur RS Terbesar Kedua di Gaza. (Republika.id/Foto)

RIAU24.COM -Pasukan militer Israel dilaporkan terus melancarkan serangan ke dekat rumas sakit kedua terbesar di Jalur Gaza Palestina, RS Al-Quds dalam beberapa hari terakhir. 

Organisasi Palang Merah Palestiba (Palestine Red Crescent Society/PRCS) mengatakan alig-laih meredam serangan, Israel terus meningkatkan serangan udara ke sekitar komplkes RS Al-Quds. 

"Meningkatnya serangan udara dan tembakan Israel membahayakan nyawa personel medis dan ribuan warga sipil di wilayah tersebut," bunyi pernyataan PRCS pada Kamis (2/11).

PRCS menuturkan kendaraan militer Israel menembakkan peluru "tanpa pandang bulu" ke sekitar satu kilometer dari selatan RS Al-Quds. Seorang anak dan pemuda dilaporkan terluka di depan RS gegara terkena serangan Israel itu.

Beberapa serangan Israel bahkan sampai menembus dan merusak dinding tempat pengungsian di lantai enam rumah sakit itu.

Serangan Israel di area tersebut juga merusak unit pendingin ruangan utama RS dan salah satu tangki airnya, kata PRCS.

PRCS juga menuding Pasukan Pertahanan Israel menembakkan sebuah ambulans ketika petugas medis sedang mengevakuasi warga Palestina yang tewas dan terluka.

PRCS merilis foto yang menunjukkan dua petugas paramedis menderita luka tembak dan pecahan peluru saat berada di ambulans yang tertembak.

RS Al-Quds terletak di lingkungan Tal Al Hawa di selatan Kota Gaza yang menjadi target gempuran Israel.

Rumah Sakit Al-Quds merawat ratusan pasien, termasuk orang yang terluka, pasien dalam perawatan intensif dan anak-anak di inkubator, kata PRCS. 

RS tersebut juga menampung ribuan warga sipil yang mengungsi dan berlindung.

Melansir CNN, sampai detik ini selama serangan, militer Israel tidak pernah memberikan alasan mengapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit hingga kamp pengungsian menjadi target gempurannya terhadap Hamas. 

Dalam pernyataan sebelumnya, militer Israel menyatakan bahwa pihaknya "telah meminta dan terus meminta agar semua warga sipil pindah ke selatan Wadi Gaza demi keamanan yang lebih baik."

Sementara itu, Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan jumlah korban tewas akibat gempuran Israel sejak 7 Oktober lalu terus meningkat menjadi 8.796 orang per Rabu (1/11), termasuk 3.648 anak-anak dan 2.290 perempuan.

Sebanyak 22.219 warga Gaza juga terluka akibat bombardir Israel sejak perang dengan Hamas ini pecah.

Dikutip Anadolu, kementerian itu juga memprediksi sekitar 2.030 orang masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang hancur digempur Israel sehingga memungkinkan jumlah korban tewas akan terus meroket.

(***)