Menu

China Eksekusi 2 Warga Filipina yang Dihukum Karena Perdagangan Narkoba

Amastya 2 Dec 2023, 18:44
Gambar representatif seorang tahanan yang diborgol. Identitas orang-orang Filipina yang dieksekusi tidak diungkapkan /pexels
Gambar representatif seorang tahanan yang diborgol. Identitas orang-orang Filipina yang dieksekusi tidak diungkapkan /pexels

RIAU24.COM Filipina mengatakan pada hari Sabtu (2 Desember) bahwa China mengeksekusi dua orang Filipina karena perdagangan narkoba meskipun Manila mengajukan banding untuk mengubah hukuman mati mereka menjadi penjara seumur hidup.

Menurut sebuah laporan oleh kantor berita Associated Press, departemen luar negeri Filipina mengatakan bahwa mereka tidak mengumumkan eksekusi 24 November sampai pemerintah secara resmi diberitahu oleh China.

Departemen itu mengatakan bahwa mereka memberikan semua bantuan yang mungkin kepada kedua orang Filipina, termasuk pendanaan untuk pembelaan hukum mereka sejak mereka ditangkap pada 2013 hingga hukuman 2016 mereka oleh pengadilan China yang lebih rendah.

Departemen juga tidak mengidentifikasi mereka, mengutip keinginan keluarga mereka untuk privasi.

"Pemerintah Republik Filipina selanjutnya menghabiskan semua langkah yang tersedia untuk mengajukan banding kepada otoritas terkait Republik Rakyat Tiongkok untuk mengubah hukuman mereka menjadi penjara seumur hidup atas dasar kemanusiaan," kata departemen itu pada hari Sabtu.

"Pemerintah China, mengutip hukum internal mereka, menegakkan keyakinan dan Filipina harus menghormati hukum pidana dan proses hukum China," tambahnya.

Departemen luar negeri juga mengatakan bahwa sementara pemerintah akan terus menghabiskan semua jalan yang mungkin untuk membantu orang Filipina di luar negeri.

“Pada akhirnya itu adalah hukum dan keputusan berdaulat negara-negara asing, dan bukan Filipina, yang akan menang dalam kasus-kasus ini,” katanya.

Eksekusi ini memperbarui pengingat bagi warga Filipina yang bepergian ke luar negeri untuk waspada terhadap sindikat narkoba, yang merekrut pelancong untuk melayani sebagai bagal narkoba atau kurir dan menolak membawa paket yang tidak diperiksa dari orang lain.

Departemen itu mengatakan bahwa sementara itu sedih dengan eksekusi, kematian mereka memperkuat tekad pemerintah untuk melanjutkan upaya tanpa henti untuk membersihkan negara dari sindikat narkoba yang memangsa yang rentan.

Sementara itu, dua kasus hukuman lain yang melibatkan orang Filipina sedang naik banding dan sedang dalam peninjauan akhir di China, menurut departemen.

Satu warga Filipina lainnya, Mary Jabe Veloso, menghadapi eksekusi di Indonesia setelah dinyatakan bersalah atas perdagangan narkoba.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. mengajukan banding untuk pengurangan hukuman mati atau pengampunan tetapi masih harus dilihat apakah itu akan diberikan.

(***)