Menu

Guru di AS Ditangkap Pasca Ancam Akan Penggal Kepala Siswa Yang Antisemit

Amastya 17 Dec 2023, 20:09
Guru Georgia yang diduga mengancam akan memenggal kepala seorang siswa /Agensi
Guru Georgia yang diduga mengancam akan memenggal kepala seorang siswa /Agensi

RIAU24.COM - Seorang guru sekolah AS ditangkap karena dilaporkan mengancam akan memenggal kepala seorang siswa setelah dia mengajukan keberatan atas bendera Israel di kelasnya.

Benjamin Reese, sang guru, telah didakwa dengan ancaman teror dan kekejaman terhadap anak-anak, lapor ABC News. Reese bekerja sebagai guru Ilmu Sosial kelas tujuh untuk Warner Robins Middle School.

Kantor Sheriff Houston County mengatakan bahwa insiden itu dilaporkan oleh guru lain di sekolah, yang melihat Reese meneriaki para siswa pada 7 Desember.

"Aku akan menendangmu **! Aku harus memotong kepala ibumu," kata guru Georgia berusia 51 tahun itu kepada siswa, seperti dilansir guru lainnya.

Percakapan guru-murid, sesuai laporan polisi

Menurut laporan polisi, siswa itu menunjuk bendera Israel dan memberi tahu Reese bahwa dia memiliki pertanyaan tentang hal itu.

Siswa itu dilaporkan bertanya mengapa bendera Israel tergantung di ruang kelas mereka, yang ditanggapi oleh guru dengan mengatakan bahwa dia adalah orang Yahudi dan memiliki anggota keluarga yang masih tinggal di sana.

Siswa itu menemukan bendera ofensif sebagai Israel membunuh orang-orang Palestina," menurut polisi.

Tidak jelas apakah mahasiswa itu mengacu pada tindakan Israel di Gaza dalam perang yang sedang berlangsung melawan Hamas.

Laporan insiden mengutip siswa yang mengatakan bahwa guru berusaha mencegahnya pergi dan menuntut untuk mengetahui siapa dia dan siapa guru periode pertamanya.

Kelas-kelas tetangga juga mendengar argumen itu, ketika Reese dilaporkan berteriak, "Anda tidak membuat komentar antisemit seperti itu kepada seorang Yahudi."

Sebuah laporan di The Guardian mengutip laporan polisi, di mana Reese dikutip mengatakan kepada siswa itu, "Saya akan menyeretnya ke tempat parkir, menggorok tenggorokannya dan membunuhnya."

Insiden itu menyebabkan banyak mahasiswa dan anggota fakultas menyuarakan kekhawatiran. Namun, ketika Reese dihadapkan tentang hal itu, dia hanya menyangkal berbicara dengan siapa pun di lorong. Kemudian dia menuduh siswa itu ‘antisemit.’

Sebuah rekaman CCTV ditemukan oleh polisi dari lorong tetapi tidak memiliki audio. Reese kemudian ditangkap dan dibebaskan dengan jaminan.

(***)