RIAU24.COM - Setelah masalah keamanan yang menyebabkan penangguhan pabriknya di Jepang, anak perusahaan Toyota Motor, Daihatsu Motor, telah mengumumkan rencana untuk memberikan kompensasi kepada 423 pemasok domestik yang terkena dampak langsung oleh penghentian produksi.

Menurut Reuters, penangguhan, yang akan berlanjut hingga akhir bulan depan, datang sebagai tanggapan atas masalah keamanan yang diidentifikasi dalam 64 model, hampir dua lusin di antaranya dijual di bawah merek Toyota.

Seorang juru bicara Daihatsu mengungkapkan bahwa strategi kompensasi akan didasarkan pada volume bisnis masa lalu, yang bertujuan untuk mengatasi dampak keuangan pada jaringan pemasok yang luas.

Keputusan Daihatsu untuk menghentikan pengiriman semua kendaraannya mengikuti penyelidikan keselamatan yang mengungkap masalah dalam berbagai model.

Sementara perusahaan bergulat dengan penangguhan, tetap berkomitmen untuk mengurangi konsekuensi bagi jaringan pemasoknya.

Juru bicara itu menekankan bahwa Daihatsu bekerja sama erat dengan pemasok utamanya untuk mengelola akibat skandal keselamatan.

Selain itu, perusahaan sedang mencari cara untuk membantu subkontraktor yang lebih kecil, tidak tercakup oleh kompensasi, dalam mengakses dana dukungan yang disediakan oleh kementerian industri.

Operasi Daihatsu di luar negeri, terutama terkonsentrasi di Asia Tenggara, sangat terpengaruh oleh penghentian produksi.

Terlepas dari tantangannya, perusahaan telah melanjutkan produksi mobil merek Perodua bekerja sama dengan produsen mobil Malaysia Perodua.

Izin peraturan diperoleh untuk usaha patungan, yang memungkinkan Daihatsu untuk memulai kembali operasi di dua pabrik.

Juru bicara itu menyoroti bahwa anak perusahaan perusahaan di Indonesia, PT Astra Daihatsu Motor, juga telah melanjutkan pengiriman pada hari Jumat, menandakan pemulihan bertahap di pasar luar negeri tertentu.

(***)