Menu

Setidaknya 4 Kabel Internet Bawah Laut Terputus di Laut Merah

Amastya 5 Mar 2024, 20:43
Gambar representatif-kabel internet bawah laut /Agensi
Gambar representatif-kabel internet bawah laut /Agensi

RIAU24.COM - Kabel internet bawah laut telah terputus di Laut Merah, menyebabkan gangguan signifikan pada jaringan komunikasi di Timur Tengah, bunyi laporan perusahaan telekomunikasi Hong Kong HGC Global Communications.

Kabel milik empat operator besar telah terputus, yang mungkin berdampak pada lalu lintas internet di India, Pakistan, dan sebagian Afrika Timur juga.

HGC Global mengklaim setidaknya 25 persen dari lalu lintas telah terkena dampak dan operator sekarang mengubah rute lalu lintas untuk menjaga gangguan seminimal mungkin dan memperluas bantuan untuk bisnis yang terkena dampak.

Perusahaan mengatakan sangat jarang memiliki empat kabel yang rusak secara bersamaan.

Harus dicatat bahwa ada lebih dari 15 kabel internet bawah laut di Laut Merah, sebuah wilayah yang menyaksikan gangguan pengiriman besar-besaran karena serangan oleh pemberontak Houthi yang berbasis di Yaman setelah perang Israel-Hamas.

Belum ada operator yang mengungkapkan alasan di balik pemotongan tersebut.

Yaman juga membantah perannya dalam dugaan sabotase, dengan mengatakan pihaknya ingin menyimpan semua kabel telekomunikasi bawah laut jauh dari risiko yang mungkin terjadi.

Namun, pemerintah Yaman yang didukung Barat pada minggu-pekan sebelumnya telah memperingatkan bahwa pemberontak Houthi mungkin berusaha untuk mengganggu kabel ini untuk menunjukkan dukungan bagi Hamas dan memaksa dunia untuk menekan Israel untuk menghentikan serangan di Gaza.

Pemimpin pemberontak Yaman Abdel Malek al-Houthi membantah tuduhan itu.

"Kami tidak berniat menargetkan kabel laut yang menyediakan internet ke negara-negara di kawasan ini," katanya.

Houthi, di sisi lain, menuduh unit militer Inggris dan AS yang beroperasi di sana berada di balik dugaan sabotase.

CNN mengutip Seacom yang berbasis di Afrika Selatan, yang memiliki salah satu sistem kabel yang terkena dampak, mengatakan bahwa pekerjaan perbaikan tidak akan dimulai setidaknya satu bulan lagi, karena perlu mendapatkan izin untuk beroperasi di laut.

Sementara itu, krisis keamanan yang terus berlanjut di Laut Merah juga dapat menyebabkan penundaan lebih lanjut dalam pekerjaan perbaikan.

Kabel bawah laut berfungsi sebagai tulang punggung internet, sering dibiayai dalam beberapa tahun terakhir oleh raksasa teknologi seperti Google, Microsoft, Amazon, dan Meta, perusahaan induk Facebook.

Gangguan pada jaringan bawah laut ini dapat menyebabkan pemadaman internet yang luas, seperti yang terlihat setelah gempa Taiwan pada tahun 2006.

(***)