Menu

29 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Warga Gaza yang Antre Bantuan Makanan

Zuratul 15 Mar 2024, 11:30
29 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Warga GAza yang Antre Bantuan Makanan. (X/@Bernadotte22)
29 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Warga GAza yang Antre Bantuan Makanan. (X/@Bernadotte22)

RIAU24.COM -Israel kembali menyerang seraca acak dan brutal kepada pada sipil warga Gaza pada Kamis 14 Maret 2024. 

Setidaknya akibat pembunuhan ini 29 orang warga Palestian tewas saat menunggu bantuan. 

Dalam insiden pertama, pejabat kesehatan Palestina di wilayah yang dikuasai Hamas mengatakan delapan orang tewas dalam serangan udara terhadap pusat distribusi bantuan di kamp Al-Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

“Belakangan, sedikitnya 21 orang tewas dan lebih dari 150 orang terluka akibat tembakan Israel terhadap kerumunan yang menunggu truk bantuan di bundaran Gaza utara,” kata Kementerian Kesehatan Gaza, seperti dikutip Al Jazeera, Jumat 15 Maret 2024.

Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki kedua insiden tersebut. 

Konflik Gaza telah menyebabkan sebagian besar dari 2,3 juta penduduk di wilayah kantong tersebut mengungsi. 

Adegan kacau dan insiden mematikan terjadi selama distribusi bantuan ketika orang-orang yang sangat kelaparan berebut makanan.

“Warga Palestina bergegas mendapatkan pasokan bantuan di bundaran Kuwait di utara Kota Gaza pada Rabu malam ketika pasukan Israel melepaskan tembakan,” kata warga yang berada di lokasi.

Pada 29 Februari, otoritas kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel menembak mati lebih dari 100 warga Palestina saat mereka menunggu pengiriman bantuan di dekat Kota Gaza. 

Israel menyalahkan kematian tersebut karena kerumunan orang yang mengepung truk bantuan, dan mengatakan bahwa para korban terinjak atau tertabrak.

Di Deir Al-Balah di Gaza tengah, sebuah rudal Israel menghantam sebuah rumah, menewaskan sembilan orang pada hari Kamis, kata petugas medis Palestina.

Warga mengatakan, pengeboman udara dan darat Israel terus berlanjut sepanjang malam di wilayah kantong tersebut termasuk di Rafah di selatan, tempat lebih dari satu juta pengungsi berlindung.

Perang dimulai kembali ketika pejuang Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 253 orang, menurut penghitungan Israel. 

Israel kemudian melancarkan serangan udara, laut, dan darat yang telah menewaskan lebih dari 31.000 warga Palestina.

Dengan perang yang kini memasuki bulan keenam, PBB telah memperingatkan bahwa setidaknya 576.000 orang di Gaza atau seperempat dari populasi Gaza berada di ambang kelaparan dan tekanan global semakin meningkat terhadap Israel untuk memberikan lebih banyak akses ke wilayah tersebut.

Israel membantah menghalangi pengiriman bantuan ke Gaza. 

Mereka menyalahkan kegagalan lembaga bantuan sebagai penyebab penundaan dan menuduh Hamas mengalihkan bantuan. 

Hamas menyangkal hal ini dan mengatakan Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata dalam serangan militernya.

Sebuah kapal yang membawa bantuan saat ini mendekati Gaza dalam uji coba pengiriman maritim, yang diperkirakan akan ditindaklanjuti dengan upaya militer AS untuk mendirikan dermaga di pantai Gaza yang memungkinkan distribusi hingga dua juta makanan sehari.

Meskipun menyambut kedatangan kapal bantuan, para pejabat Palestina dan PBB mengatakan pengiriman maritim bukanlah pengganti pengiriman bantuan melalui penyeberangan darat.

(***)