Menu

Sekjen PBB Sebut Perang Iran-Israel Menjadi Pertanda Timur Tengah di Ambang Kehancuran 

Zuratul 15 Apr 2024, 15:53
Sekjen PBB Sebut Perang Iran-Israel Menjadi Pertanda Timur Tengah di Ambang Kehancuran. (X/Foto)
Sekjen PBB Sebut Perang Iran-Israel Menjadi Pertanda Timur Tengah di Ambang Kehancuran. (X/Foto)

RIAU24.COM -Sekretaris jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres memperingatkan masyarakat internasional agar tidak terlibat lebih jauh dalam konflik. 

"Baik kawasan ini (Timur Tengah) maupun dunia tidak mempu menanggung lebih banyak perang," ucap nya ketika berbicara denga Dewan Keamanan PBB, dikutip daro AFP. 

"Timur tengah berada di ambang kehancuran," lanjutnya. 

"Warga di kawasan ini mengahadapi bahaya nyata dari konflik berskala penuh yang menghancurkan. Sekaranglah waktunya untuk meredakan dan mengurangi ketegangan," pungkasnya. 

Sabtu (13/4) malam, Iran meelancarkan serangan pertamanya ke wilayah Tel Aviv, Israel dengan menembakkan lebih dari 300 rudal dan drone. 

Tembakan itu hampir semua dicegat oleh Israel, Amerika Serikat, Yordania dan Inggris. 

Menurut Israel, sekitar 12 oran terlukaa akibat serangam tersebut. 

Iran mengatakan serangannya terjadi sebagai respons terhadap serangan udara mematikan pada 1 April terhadap gedung konsulat Teheran di ibu kota Suriah, Damaskus, yang secara umum disalahkan pada Israel.

Serangan itu menewaskan tujuh Garda Revolusi Iran, termasuk dua jenderal senior, dan memicu ancaman pembalasan Iran.

Saling balas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menandai peningkatan besar konflik antara kedua negara.

Dalam pidatonya, Guterres mengulangi kecamannya atas serangan Iran terhadap Israel, dan serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus.

"Sudah waktunya untuk mundur dari keterpurukan. Sangat penting untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat mengarah pada konfrontasi militer besar-besaran di berbagai bidang di Timur Tengah," kata Guterres.

Dia juga mengulangi seruannya untuk "gencatan senjata kemanusiaan segera" di Gaza, yang menurut para ahli berada di ambang kelaparan.

(***)