RIAU24.COM -Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) melaporkan 40.000 orang telah dipaksa mengungsi dari rumah mereka di wilayah penduduk Tepi Barat. 

Dujarric menytebut bahwa "penghancuran infrastruktur publik, perataan jalanan dengan buldoser, serta pembatasan akses kini menjadi hal yang lumrah" terutama di bagian utara wilayah yang diduduki. 

ia menekankan bahwa sekitar 40.000 orang telah terpaksa meninggalkan rumah mereka, terutama yang dari kamp-kamp pengungsi di wilayah utara. 

Dalam operasi tersebut, pasukan Israel menutup pos-pos pemeriksaan di sekitar nablus sehingga membuat banyak orang terjebak selama beberapa jam. 

"kami menegaskan kembali bahwa dalam penegakan hukum, penggunaan kekuatan yang berpotensi menyebabkan kematian hanya boleh digunakan jika benar-benar tidak dapat dihindari untuk melindungi nyawa atau mencegah cedera serius," ucap juru bicara PBB, Stephane Dujarric, dalam konferensi pers, rabu (26/2).

Sebelumnya, tentara Israel sudah melaklukan operasi di wilayah utara tepi barat sejak bulan lalu, meenwaskan sedikitnya 60 orang dan menyebabkan ribuan warga mengungsi. 

Serangan itu merupakan yang terbaru dalam eskalasi militer di tepi barat, tempat sedikitnya 923 warga Palestina tewas dan hampir 7.000 cedera akibat serangan tentara israel. 

mahkamah Internasional pada jul 2024 menyatakan pendudukan Israel yang sudah berlangsung lama atas wilayah Palestina adalah ilegal dan menurut agar seluruh permukiman di Tepi barat dan Yerusalem Timur segera dikosongkan. 

(***)