APBN Berdarah: Tambahan Utang Rp250 Triliun Menguak Krisis Kredibilitas Fiskal

RIAU24.COM -Pemerintah resmi menambah pembiayaan utang sebesar Rp250 triliun untuk menutup pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang kian menganga.
Langkah ini diambil saat kondisi makroekonomi nasional berada dalam tekanan: rupiah menyentuh Rp16.300 per dolar AS, inflasi pangan tahunan melampaui 6,2%, dan konsumsi rumah tangga menurun dua kuartal berturut-turut.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tambahan utang ini sebagai “respons fiskal terukur” menghadapi tekanan global dan perlambatan ekonomi domestik.
Namun, di balik narasi stabilisasi, angka ini menyentuh titik genting: krisis kepercayaan terhadap manajemen fiskal negara.
“Kalau tidak ada imajinasi politik, maka kekuasaan hanya jadi mesin distribusi anggaran,” kritik pengamat politik Rocky Gerung yang dikutip dalam kanal YouTube @RockyGerungOfficial
Menurutnya, kebijakan fiskal kini sekadar menjadi instrumen penenang sesaat, tanpa arah strategis jangka panjang.