Rocky Gerung Nilai Gibran Gagal Tunjukkan Kapasitas Sebagai Wakil Presiden
"Kita ingin lihat bahwa pengkondisian yang sedang dilakukan itu memang mengarah pada pemakzulan wakil presiden. Apakah itu salah? Nggak salah itu, ada fasilitas yang disediakan oleh konstitusi, yang disediakan oleh hukum," tegas Rocky.
Namun, ia memperingatkan bahwa yang tidak boleh terjadi adalah tindakan-tindakan politik yang terlalu pragmatis dan oportunis untuk mempertahankan posisi Gibran.
"Yang tidak boleh adalah, kalau akibat dari upaya untuk mempertahankan kedudukan Pak Gibran itu maka cawe-cawe di partai-partai pendukung itu menjadi sangat pragmatis atau oportunis," tambahnya.
Rocky juga menyinggung kemungkinan yang lebih ekstrem, yakni jika Presiden Prabowo Subianto berhalangan menjalankan tugas, maka Gibran secara otomatis akan menggantikannya sebagai presiden. Menurutnya, ini justru menjadi skenario yang sangat berisiko.
"Karena mulai terlihat, ya Gibran harus dipersiapkan, karena kalau terjadi sesuatu dengan Presiden Prabowo, maka Gibran akan mengambil alih. Justru itu lebih berbahaya lagi itu," ujar Rocky.
Ia pun mengingatkan bahwa keterlibatan Indonesia di panggung politik global membutuhkan sosok pemimpin dengan kedalaman intelektual dan kapasitas analisis yang matang.