Dirut PTPN Optimis Minyak Sawit Tetap Kompetitif di Tengah Perang Tarif
Terkait isu perang tarif, termasuk yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) terhadap Indonesia, Abdul Ghani menilai dampaknya masih terbatas.
" Amerika itu hanya 6 persen dari pasar kita, pasar nasional. Tentu kita masih punya banyak peluang untuk mengalihkan ekspor ke negara lain," kata Ghani.
Meski begitu, dia menyampaikan keyakinannya, AS tetap membutuhkan minyak sawit Indonesia. Terlebih lagi, katanya, sudah ada komunikasi antara utusan pemerintah Indonesia dan pihak Amerika Serikat yang membuka jalan menuju penyelesaian.
“Kita menambah konsumsi, menambah impor kedelai misalkan atau bahan bakar minyak ya, minyak fosil. Tentu itu akan menjadi solusi,” kata Ghani.
Namun demikian, Ghani menegaskan, secara keseluruhan kontribusi Amerika terhadap ekspor sawit Indonesia tergolong kecil. “Sebenarnya bagi kita, karena itu kecil, cuman 6 persen dari total ekspor. Peluang kita di negara lain masih sangat terbuka,” tegas dia
Ghani juga menegaskan, minyak sawit Indonesia masih memiliki banyak peluang. Justru, saat-saat seperti ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk memastikan sawit terus berkembang dengan fokus pada isu berkelanjutan.