Dirut PTPN Optimis Minyak Sawit Tetap Kompetitif di Tengah Perang Tarif
“Di Eropa Barat, Amerika akan menjadi negara-negara yang memastikan atau mensyaratkan sawit ramah lingkungan. Maka di Indonesia perlu dikembangkan, ditingkatkan isu-isu tentang deforestasi dan sebagainya,” ujar dia.
Ghani juga menambahkan bahwa meskipun ada penurunan harga CPO setelah penerapan tarif, peluang ekspor ke negara-negara ini masih terbuka lebar.
"Memang ada sedikit penurunan harga CPO, mungkin sekitar 50 dolar AS per metrik ton. Tapi 80 persen biaya produksi CPO kita berbasis rupiah, sementara ekspor dalam dolar. Jadi, ketika dolar turun, rupiah juga melemah, dan ini sebenarnya tidak terlalu berdampak pada harga ekspor," jelas dia.
Dia juga mengungkapkan, ke depan, Indonesia harus terus mencari pasar baru dengan penerapan praktik budidaya sawit yang ramah lingkungan. “Kita perlu merambah pasar baru dengan penerapan ramah lingkungan dalam budidaya kita,” tandas dia. ***