Menu

Kisah Gambut dan Sagu, Bersama RAPP Merawat sang Permata Kehidupan di Kepulauan Meranti

Devi 10 May 2025, 21:30
Kisah Gambut dan Sagu, Bersama RAPP Merawat sang Permata Kehidupan di Kepulauan Meranti
Kisah Gambut dan Sagu, Bersama RAPP Merawat sang Permata Kehidupan di Kepulauan Meranti

Dalam pasal kompensasi juga tertuang besarannya akan meningkat Rp 200.000 per hektare untuk setiap daur berikutnya. Artinya, pada lima tahun kedua akan ada penambahan Rp 40 juta setoran dari RAPP ke rekening desa. Kesepakatan ini berlangsung selama lima daur atau setara 25 tahun.

“Skemanya hampir sama dengan tanaman kehidupan. Namun karena dasar regulasi Permen (Peraturan Menteri) mengenai tanaman kehidupan sudah dihapus, kami bersepakat untuk MoU (Memorandum of Understanding) nya dinamakan kerja sama konsesi,” pungkas Isnadi.

Isnadi mengatakan RAPP tidak meminta imbal balik apa pun. Tapi dalam salah satu poin kesepahaman disepakati, masing-masing pihak secara bersama menjaga areal dan wilayah dari risiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Sejatinya alam adalah warisan untuk anak cucu. Upaya APRIL Group yang menumbuhkan perekonomian tanpa perlu merusak hutan patut diacungi jempol.

Lewat refleksi 5 tahun APRIL2030 menunjukkan bahwa APRIL Group telah membuat kemajuan signifikan dalam upaya menjaga keberlanjutan dan kolaborasi untuk masa depan. Inisiatif APRIL Group dalam konservasi lingkungan dan pemberdayaan masyarakat telah memberikan dampak positif yang signifikan.

RAPP mampu mendorong pemulihan ekonomi hijau yang berkelanjutan melalui kerja sama dengan berbagai pihak, terutama dalam hal restorasi dan konservasi hutan. RAPP tidak hanya berbicara tentang keuntungan melainkan juga tentang masa depan serta pemulihan ekonomi hijau yang berkelanjutan (sustainability) di Indonesia. ***

Sambungan berita:   
Halaman: 101112Lihat Semua