"Berdasarkan perkiraan dari pusat, di antara pasien lansia berusia 65 tahun atau lebih tua, 75 persen dari mereka (yang meninggal) tinggal di panti dan 90 persen di perumahan belum menerima vaksin booster," jelas Tsui.

"Saya kembali mengimbau kepada warga yang berisiko tinggi (baik lansia maupun mereka yang memiliki penyakit kronis) untuk mendapatkan vaksin sedini mungkin," sambungnya.

Kenaikan kasus juga terjadi di Singapura. Kementerian Kesehatan terkait kembali menyarankan warganya memakai masker untuk mengantisipasi penularan virus SARS-CoV-2 itu.

Perkiraan jumlah kasus COVID-19 naik menjadi 14.200 pada periode 27 April hingga 3 Mei, naik dari 11.100 kasus pada pekan sebelumnya.

Saat ini, varian utama COVID-19 yang beredar di Singapura adalah LF.7 dan NB.1.8, mencakup lebih dari dua pertiga kasus yang disequence secara lokal.

Kedua varian tersebut merupakan keturunan varian JN.1, yang juga merupakan varian dalam formulasi vaksin COVID-19 saat ini. ***