Ini yang Terjadi Jika AS Mengurangi Kehadiran Militernya di Korea Selatan dan Dampaknya untuk Korut
Seorang peneliti senior dari Carnegie Endowment, sebuah lembaga pemikir internasional, menyatakan bahwa Korea Utara berada dalam 'posisi strategis terkuat dalam beberapa dekade'.
Menurut laporan intelijen Badan Intelijen Pertahanan Amerika Serikat, 'Penilaian Ancaman Seluruh Dunia 2025', Korea Utara sudah pasti berada dalam posisi untuk melancarkan perang yang berkepanjangan.
Kini, negara itu telah mengembangkan rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu menjangkau wilayah Amerika Serikat bagian daratan.
Pakar militer di Korea Selatan yakin bahwa negara itu secara aktif menerima bantuan dari Rusia, termasuk kerja sama militer, sistem rudal permukaan-ke-udara SA-22, dan peralatan perang elektronik.
Negara itu juga membalasnya dengan memberikan dukungan militer dan material kepada Rusia untuk melawan Ukraina.
Kedua negara ini juga menandatangani perjanjian Kemitraan Strategis Komprehensif tahun lalu.