Menu

PWI Siak Taja Seminar Jurnalistik, Bongkar Cara Hadapi Wartawan Abal-Abal di Sekolah

Lina 3 Jun 2025, 15:07
PWI Siak Taja Seminar Jurnalistik, Bongkar Cara Hadapi Wartawan Abal-Abal di Sekolah
PWI Siak Taja Seminar Jurnalistik, Bongkar Cara Hadapi Wartawan Abal-Abal di Sekolah

RIAU24.COM - Siak-Dalam upaya memperkuat literasi media dan meningkatkan pemahaman dunia jurnalistik di kalangan pendidik, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Siak menggandeng Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Siak untuk menggelar Seminar Jurnalistik bertema "Diskusi Jurnalistik Berintegritas: Membedakan Jurnalis Profesional dan Abal-Abal", Selasa (3/5/2025).

Kegiatan yang dipusatkan di Aula SMA Negeri 1 Tualang ini diikuti sekitar 74 kepala sekolah dan guru perwakilan SMA se-Kabupaten Siak. Seminar ini menghadirkan narasumber kredibel, yakni Ahli Pers Dewan Pers Mario Abdillah Khair, SH, Wakil Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri PWI Riau Syarief Dayan, dan perwakilan Kejaksaan Negeri Siak, Jaksa Fungsional Faisal.

Wakil Ketua PWI Riau Syarief Dayan dalam sambutannya menyebut, maraknya oknum yang mengaku sebagai wartawan namun berpraktik di luar etika jurnalistik menjadi keresahan tersendiri, terutama di lingkungan sekolah.

“Regulasi yang longgar dan lemahnya pemantauan di daerah menjadi celah bagi oknum mengaku wartawan untuk menakut-nakuti sekolah. Diskusi ini kami harap menjadi pencerahan agar para pendidik tidak lagi bingung dan takut ketika berhadapan dengan mereka,” ujar Dayan, yang juga Senior Editor Tribun Pekanbaru.

Ketua MKKS SMA Siak, Zamzami, S.Pd., mengungkapkan keresahan serupa. Menurutnya, kerap kali ada pihak yang datang mengatasnamakan media, namun memiliki itikad yang tak sehat.

“Kami butuh perlindungan dan pemahaman. Wartawan profesional tentu kami hormati. Tapi kami sering didatangi orang-orang yang tidak jelas asal-usul medianya. Acara ini sangat membantu kami mengenali mana yang benar-benar wartawan dan mana yang hanya mencari keuntungan,” tuturnya.

Zamzami juga berharap PWI Siak dapat menjalin kemitraan dengan sekolah-sekolah dalam publikasi kegiatan-kegiatan pendidikan.

 

Menanggapi hal itu, Ketua PWI Siak, Wiwik Widaningsih, menjelaskan bahwa seminar ini merupakan bagian dari program literasi media PWI Siak yang menyasar institusi pendidikan.

“Tujuan kami agar sekolah tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga memahami bagaimana produk jurnalistik yang sesuai dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ). Di tengah maraknya hoaks dan informasi di media sosial, literasi jurnalistik menjadi penting,” kata Wiwik.

Ia menambahkan, melalui forum ini, para kepala sekolah dan guru diharapkan lebih terbuka dalam menyikapi dunia pers serta mampu membedakan antara jurnalisme yang bertanggung jawab dan manipulatif.

“Tidak perlu alergi dengan wartawan. Tapi kenali dulu siapa yang datang. Cek medianya, karya jurnalistiknya, dan apakah ia terdaftar di dewan pers atau organisasi profesi resmi,” ujarnya mengakhiri.

Seminar ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan media, sekaligus menjadi langkah nyata PWI Siak dalam memerangi praktik jurnalisme yang menyimpang.(Lin)