Norman, Penjual Lemang di Pekanbaru yang Tetap Setia di Tengah Perubahan Zaman
“Kadang Satpol PP langsung mengangkut barang dagangan. Jadi yang saya pajang di meja cuma bambu kosong sebagai hiasan, supaya kalau sewaktu-waktu ditertibkan, saya tidak mengalami kerugian,” jelas Norman.
Norman menyadari bahwa minat masyarakat terhadap lemang tidak seperti dulu menurutnya, saat ini penjualan sangat bergantung pada selera pasar yang berubah-ubah.
“Dibilang banyak iya juga, dibilang tidak juga iya. Tidak menentu,” tambahnya.
Dia bukan satu-satunya pedagang lemang di sepanjang Jalan Sudirman sebagian besar pedagang di area tersebut juga menjalankan sistem yang serupa, yakni mengambil lemang dari produsen untuk kemudian dijual kembali secara eceran.
Kisah Norman mencerminkan realitas yang dihadapi oleh banyak pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Di tengah berbagai keterbatasan dan tantangan, mereka tetap berusaha bertahan dan memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian lokal.