Asal Usul Istilah 1 Suro dan Tradisi Sakral di Masyarakat Jawa
Di Indonesia, malam Satu Suro memang identik dengan mistis. Mengingat bagi beberapa orang Jawa tradisional banyak ritual yang dilakukan pada bulan ini.
Namun, pada dasarnya ritual-ritual ini dilakukan untuk refleksi diri sendiri agar menjadi manusia yang bisa bermanfaat. Kelahiran bulan Suro tak lepas pada masa Kerajaan Mataram Islam.
Sultan Agung Hanyakrakusuma merancang sistem penanggalan Jawa yang menggabungkan unsur Islam dan budaya lokal. Dari sinilah lahir bulan Suro, sebuah bulan untuk diam, merenung, dan membersihkan jiwa.
Pada malam Satu Suro, masyarakat Jawa memiliki tradisi menolak hingar-bingar. Sehingga, pesta dan perayaan besar dianggap tidak patut hadir pada bulan ini.
Banyak tradisi berbeda yang dilakukan masyarakat Jawa pada bulan ini, seperti:
1. Tradisi Kejawen