Timothy Ronald Sebut Gym buat Orang Bodoh, Dokter Jiwa Angkat Bicara
Distorsi tersebut memang kerap tidak disadari yang bersangkutan, sehingga muncul persepsi keliru terhadap diri sendiri, orang lain, maupun situasi tertentu.
"Pernyataan ini mencerminkan beberapa bentuk distorsi kognitif," konfirmasinya, saat dihubungi detikcom Jumat (1/8/2025).
Ada beberapa jenis distorsi kognitif yang bisa menjadi pemicu di baliknya. Pertama, labeling atau memberi label menyeluruh pada seseorang, atau sekelompok berdasarkan satu aspek.
"Contohnya, hanya karena seseorang suka gym dan jaga tubuhnya, berarti dia bodoh. Padahal kecerdasan seseorang tidak bisa diukur hanya dari aktivitas fisik yang dia pilih," tutur dr Lahargo.
Labeling dalam hal ini menyederhanakan kompleksitas manusia dan bisa menjadi bentuk penolakan emosional pada sesuatu hal yang sebenarnya tidak dipahami.