Lebih dari 2.000 Ulama Iran Serukan Pembunuhan Presiden AS, Berikut Alasannya
RIAU24.COM - Lebih dari 2.000 ulama Islam di Iran menyerukan pembunuhan Presiden AS Donald Trump dengan menyebut darahnya halal dan diperlukan untuk membalas dendam atas pembunuhan Qasem Soleimani, perwira militer Iran.
Ia tewas dalam serangan pesawat nirawak Amerika yang diperintahkan oleh Trump pada tahun 2020 di Baghdad.
Madrasah Al-Qur'an Qom, madrasah terbesar di Iran, mengeluarkan pernyataan resmi pada hari Jumat (1 Agustus) dan menyatakan, "Era pengekangan dan kesabaran revolusioner telah berakhir dan selanjutnya, darah dan harta Trump halal dan membalas dendam atas darah Soleimani adalah wajib bagi setiap Muslim dan pria dan wanita yang mencintai kebebasan," lapor jaringan berita Iran, Iran International.
Para penandatangan pernyataan tersebut mencakup para cendekiawan muda hingga ulama terkemuka di Republik Islam.
"Darah dan harta benda penjahat biadab ini halal. Bangsa-bangsa tidak akan tinggal diam. Pembalasan akan datang," tambah pernyataan itu.
Pemimpin salat Jumat di Teheran, Ahmad Khatami, anggota Dewan Kebijaksanaan Mohsen Araki, dan anggota Dewan Penjaga Mehdi Shabzendedar semuanya ditunjuk oleh Pemimpin Tertinggi Ali Khamenei juga termasuk di antara para penandatangan.