Ketika Indonesia Tak Bisa Lepas dari Utang
RIAU24.COM - Ekonom senior dari Bright Institute Profesor Awalil Rizky menyebut sejak era Presiden ke-2 RI Soeharto, pertumbuhan ekonomi hanya di angka 5 persen.
Tambahnya, pendapatan Indonesia stagnan di 5 persen lantaran fungsi menabung tidak digelorakan sejak lama, dikutip dari rmol.id, Senin, 18 Agustus 2025.
"Dari orang penghasilan berapapun, kalau dia jiwa menabung, dia akan menyisihkan. Sama dengan soal sedekah sebenarnya," ujarnya.
"Indonesia nggak akan bisa maju kalau tidak menambah modalnya," tambahnya.
Tambahnya, tanpa tambahan modal, Indonesia masuk ke dalam perangkap utang yang membebani masyarakat.
"Karena nggak punya duit, itu perlu utang. Perlu investasi juga. Perlu modal asing, baik dari investasi maupun utang luar negeri. Awalnya kan begitu di Indonesia. Nah perlahan, tapi terus meningkat, pemerintah pun tidak ragu berutang," ujarnya.