Prioritaskan Petani Tebu, Pemerintah Batasi Impor Gula Rafinasi
Arief juga menyoroti potensi terganggunya industri pengolahan tebu jika tetes tebu, yang merupakan produk samping dari proses produksi gula, tidak terserap. Tetes ini umumnya digunakan untuk produksi etanol.
Namun, bila etanol diimpor dalam jumlah besar, maka tetes lokal tidak laku dan dapat menghambat operasional pabrik gula.
“Tetes itu bukan limbah, tapi produk bernilai. Kalau tangki penyimpanannya penuh karena etanol diimpor, maka pabrik tak bisa giling tebu. Ini bahaya,” kata Arief.
Untuk itu, dalam rapat koordinasi tersebut, Arief juga mengusulkan pembatasan impor etanol, agar petani dan pabrik gula tetap memiliki pasar yang sehat.
Ia menyebut Menteri Perdagangan berkomitmen akan melakukan kajian dan menyusun formula pengendalian impor etanol ke depan.
“Intinya, kebijakan pangan kita harus kembali ke ekonomi kerakyatan, sesuai visi Presiden Prabowo. Kita bangun ekosistem pangan dari hulu sampai hilir yang berpihak pada petani,” pungkas Arief.