Departemen Luar Negeri AS Sebut Pengakuan Negara Palestina oleh Inggris dan Sekutu Lainnya Sebagai 'Performatif’
RIAU24.COM - Amerika Serikat pada hari Minggu (21 September) menyebut pengakuan negara Palestina oleh beberapa sekutu utamanya, termasuk Inggris, Australia, dan Kanada sebagai ‘performatif.’
Hal ini terjadi setelah, beberapa hari sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, setelah berunding dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, menyebut pengakuan Palestina sebagai salah satu dari sedikit perbedaan pendapat mereka.
Apa kata AS?
Berbicara kepada kantor berita AFP, juru bicara Departemen Luar Negeri AS, saat menanggapi pengakuan negara Palestina baru-baru ini oleh Inggris, Australia, Kanada, dan Portugal, mengatakan bahwa fokus Amerika tetap pada diplomasi yang serius, bukan pada tindakan performatif.
"Prioritas kami jelas: pembebasan para sandera, keamanan Israel, dan perdamaian serta kesejahteraan bagi seluruh kawasan yang hanya mungkin terwujud jika bebas dari Hamas," ujar seorang staf Kementerian Luar Negeri yang berbicara tanpa menyebut nama.
Palestina puji langkah itu, Netanyahu sebut negara Palestina tak akan pernah ada