Menu

Zohran Mamdani Terungkap Menyatakan Hentikan Kekerasan Israel Terhadap Palestina Sebelum Serangan 7 Oktober

Amastya 31 Oct 2025, 14:46
Zohran Mamdani di rapat umum/ Reuters
Zohran Mamdani di rapat umum/ Reuters

RIAU24.COM - Sebuah video lama telah beredar yang menunjukkan calon wali kota New York, Zohran Mamdani, meneriakkan yel-yel menentang ‘kekerasan pemukim Israel’ dalam sebuah demonstrasi di Manhattan, beberapa bulan sebelum serangan 7 Oktober 2023.

Rekaman tersebut dibagikan secara luas di internet dan menunjukkan anggota dewan negara bagian dari Partai Sosialis Demokrat dari Queens tersebut berteriak ke megafon dalam sebuah demonstrasi anti-Israel di Midtown.

Klip tersebut memperlihatkan Mamdani meneriakkan, “Itulah yang kami serukan.”

"Kami menyerukan hal ini karena kami tahu bahwa masa-masa inkonsistensi, masa-masa penentuan batas di Palestina, sudah berakhir," tambahnya.

“Yang kami serukan adalah diakhirinya keterlibatan kami sebagai warga New York,” ujarnya.

Aksi unjuk rasa ini diadakan untuk mendukung rancangan undang-undang yang diajukan Zohran Mamdani di Majelis Negara Bagian New York.

Rancangan undang-undang ini berfokus pada penghapusan status bebas pajak bagi organisasi yang menggalang dana untuk kegiatan militer atau permukiman Israel.

Dalam pidatonya di rapat umum tersebut, Mamdani mengkritik apa yang ia gambarkan sebagai standar ganda dalam politik Amerika terkait hak-hak Palestina.

“Ketika saya tumbuh besar di kota ini, saya mendengar istilah 'progresif kecuali Palestina'," ujarnya.

"Saya melihat politisi yang saya kagumi berbicara tentang hak asasi manusia universal, lalu menarik garis tegas ketika menyangkut Palestina," tambahnya.

Sementara itu, sineas India-Amerika Mira Nair, ibu dari kandidat wali kota sosialis New York City, Zohran Mamdani, mengatakan dalam sebuah wawancara lama bahwa putranya yang saat itu berusia 21 tahun sama sekali bukan orang Amerika.

Video lama itu muncul kembali, menciptakan kehebohan di dunia maya.

Wawancara tersebut kini dikritik karena Nair menggunakan beberapa istilah yang dianggap merendahkan Amerika Serikat oleh sebagian orang.

Dalam sebuah wawancara tahun 2013, sang pembuat film mengatakan tentang Mamdani bahwa dia benar-benar seorang ‘desi.’

Saat itu, Mamdani kuliah di Bowdoin College, tempat ia ikut mendirikan cabang Students for Justice in Palestine di kampus tersebut dan mendorong sanksi akademis terhadap Israel.

"Benar sekali. Kami sama sekali bukan firang. Dia benar-benar kami. Dia sama sekali bukan orang Umericcan (Amerika). Dia lahir di Uganda, dibesarkan di antara India dan Amerika. Dia merasa betah di banyak tempat. Dia menganggap dirinya sebagai orang Uganda dan orang India," pungkasnya.

(***)