Donald Trump Umumkan Perluasan Perjanjian Abraham, Sebut Kazakhstan akan Bergabung
RIAU24.COM - Dalam sebuah pengumuman besar, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis (7 November) mengatakan bahwa Kazakhstan akan bergabung dengan Perjanjian Abraham untuk menormalisasi hubungan dengan Israel.
Dalam sebuah unggahan di Truth Social, Trump mengatakan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev.
Trump juga mengisyaratkan akan segera bergabung dengan lebih banyak negara dalam Perjanjian Abraham.
Sebelumnya, Trump bertemu dengan Tokayev bersama empat pemimpin Asia Tengah lainnya di Gedung Putih.
Namun, langkah ini disebut hanya bersifat simbolis karena Kazakhstan telah memiliki hubungan diplomatik dan hubungan ekonomi penuh dengan Israel, lapor Reuters.
"Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang luar biasa antara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dari Israel dan Presiden Kassym-Jomart Tokayev dari Kazakhstan. Kazakhstan adalah negara pertama di masa jabatan kedua saya yang bergabung dengan Abraham Accords, yang pertama dari sekian banyak negara lainnya. Ini adalah langkah maju yang besar dalam membangun jembatan di seluruh dunia," tulis Trump di Truth Social.