Menu

Senat AS Menyetujui Paket Pendanaan untuk Mengakhiri Penutupan Pemerintah

Amastya 11 Nov 2025, 14:54
Ketua DPR AS Mike Johnson, seorang Republikan dari Louisiana, berbicara dalam konferensi pers pada hari ke-41 penutupan pemerintah federal, di Gedung Capitol AS pada 10 November 2025, di Washington, DC/ AFP
Ketua DPR AS Mike Johnson, seorang Republikan dari Louisiana, berbicara dalam konferensi pers pada hari ke-41 penutupan pemerintah federal, di Gedung Capitol AS pada 10 November 2025, di Washington, DC/ AFP

RIAU24.COM Senat AS pada hari Senin (10 November) menyetujui paket pendanaan yang diharapkan akan mengakhiri penutupan pemerintah terlama dalam sejarah Amerika.

Pemungutan suara prosedural ini disahkan dengan perolehan suara 60-40 setelah beberapa anggota Partai Demokrat bergabung dengan Partai Republik.

RUU tersebut kini perlu disetujui di DPR, yang pemungutan suaranya dapat dilakukan paling cepat Rabu, sebelum ditandatangani oleh Presiden AS Donald Trump.

Penutupan pemerintah, yang memasuki hari ke-41, telah mengakibatkan sekitar 1,4 juta pegawai federal, termasuk pengendali lalu lintas udara dan penjaga taman nasional, terpaksa cuti paksa atau bekerja tanpa bayaran.

Banyak sektor di negara ini lumpuh, sementara tunjangan dan layanan pemerintah juga terganggu.

Lebih dari 1.000 penerbangan dibatalkan setiap hari karena kekurangan staf penerbangan.

"Kami akan segera membuka negara kami," kata Trump kepada wartawan di Ruang Oval, seraya menambahkan, "kesepakatan ini sangat bagus."

Setelah pemungutan suara, Pemimpin Senat dari Partai Republik, John Thune, menulis di X bahwa ia senang mendukung jalan yang jelas untuk mengakhiri penutupan yang tidak perlu ini dengan cara yang bertanggung jawab yang dengan cepat membayar pekerja federal dan membuka kembali pemerintah federal.

Jutaan warga Amerika yang telah membeli asuransi kesehatan melalui program ‘Obamacare’ akan menghadapi biaya dua kali lipat jika subsidi tidak diperpanjang.

RUU tersebut juga akan memulihkan pendanaan untuk program bantuan pangan SNAP, yang memungkinkan 42 juta individu berpenghasilan rendah mendapatkan manfaat dari pembelian bahan makanan.

"Setelah 40 hari penuh ketidakpastian, saya sangat senang dapat mengumumkan bahwa program gizi, veteran, dan prioritas penting lainnya akan mendapatkan pendanaan penuh setahun penuh," ujar Pemimpin Mayoritas Senat John Thune, Minggu malam.

Meskipun perjanjian tersebut akan memberi Partai Demokrat wewenang untuk mengadakan pemungutan suara atas undang-undang perawatan kesehatan, perpanjangan subsidi tersebut belum dijamin.

Partai Demokrat minoritas yang mendukung RUU tersebut telah membuat marah partai tersebut, yang sebagian besar menentangnya.

Menanggapi pengumuman perjanjian tersebut, Gubernur California Gavin Newsom menulis di akun X, "menyedihkan."

(***)