Menu

Kepala BGN Ungkap Butuh Minimal 6 Juta Peternak Baru untuk Pasok MBG

Zuratul 13 Nov 2025, 11:52
Kepala BGN Ungkap Butuh Minimal 6 Juta Peternak Baru untuk Pasok MBG. (X/Foto)
Kepala BGN Ungkap Butuh Minimal 6 Juta Peternak Baru untuk Pasok MBG. (X/Foto)

RIAU24.COM -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan kebutuhan besar terhadap pasokan bahan pangan hewani untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Ia blak-blakan menyebut Indonesia membutuhkan minimal 6 juta peternak baru mulai tahun depan agar pasokan telur dan ayam tidak defisit.

"Kalau kita tidak ada peternak baru 6 juta minimal tahun depan kita akan shortage, itu baru dua kali seminggu memberikan telur ayam. Kalau keinginan Pak Presiden (Prabowo Subianto) tiap minggu maka kita butuh lebih banyak lagi," ujar Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (12/11).

Menurut Dadan, setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur umum MBG membutuhkan pasokan bahan pangan dalam jumlah besar.

Untuk satu SPPG saja, diperlukan empat kandang ayam petelur dan sembilan kandang ayam pedaging. Sementara itu, pakan ayam sebagian besar harus berasal dari jagung.

"Untuk empat kandang petelur saja butuh 18 hektare luas panen jagung karena pakannya 50 persen harus jagung," jelas Dadan.

Selain ayam dan telur, setiap dapur SPPG juga membutuhkan 1,5 hektare kebun pisang untuk penyediaan buah dua kali seminggu serta 32 kolam lele jika di wilayah itu masyarakat gemar mengonsumsi ikan lele.

Dadan menilai kebutuhan besar ini bisa menjadi peluang ekonomi bagi masyarakat di sekitar SPPG.

"Dan ini saya kira potensi ekonomi yang luar biasa yang bisa dibina oleh siapa pun untuk menemukan new entrepreneur di sekitar SPPG," katanya.

Dadan menambahkan BGN akan berkoordinasi dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia agar pendanaan untuk pembangunan peternakan dapat menyasar langsung masyarakat sekitar dapur MBG.

"Kemudian terkait yang pasok saya setuju semuanya berbasis lokal, dan kami nanti akan sampaikan ke Danantara agar uangnya membiayai masyarakat yang ada di sekitar SPPG," ujar Dadan.

Ia menilai pendekatan berbasis lokal tersebut penting agar masyarakat desa menjadi bagian dari rantai pasok bahan pangan MBG, mulai dari peternak ayam, pembudidaya ikan, hingga petani jagung dan pisang.

(***)