Masalah Angkatan Udara India Jadi Sorotan usai Tragedi Kecelakaan Jet Tejas
Insiden ini juga menyoroti upaya India untuk memodernisasi angkatan udaranya.
Tejas Mark 1A bermesin tunggal, diproduksi oleh perusahaan pertahanan milik negara India, Hindustan Aeronautics Limited (HAL), dianggap penting untuk mengatasi masalah armada IAF yang menua, yang sebagian besar terdiri dari jet tempur Rusia dan bekas Soviet.
Pesawat ini dirancang untuk menunjukkan kemampuan India dalam merancang, mengembangkan, dan memproduksi teknologi militer canggih secara mandiri.
Namun, proyek yang kini telah berjalan lebih dari 40 tahun ini mengalami banyak keterlambatan. Hanya 38 pesawat Tejas Mark 1A yang telah masuk dinas IAF sejauh ini.
HAL menyebut bahwa keterlambatan pengiriman pesawat ini disebabkan oleh tertundanya pasokan mesin dari mitra AS mereka, GE Aerospace.
Kapten Sandeep Bansal, mantan pilot tempur India, mengatakan kepada DW bahwa program produksi dan induksi Tejas tertunda karena India masih menghadapi tantangan signifikan dalam teknologi mesin canggih dan kemampuan industri pertahanan secara keseluruhan.