Menu

Sulitnya Menyelesaikan Konflik Elite PBNU

Azhar 6 Dec 2025, 22:15
Bendera Nahdlatul Ulama. Sumber: detik.com
Bendera Nahdlatul Ulama. Sumber: detik.com

RIAU24.COM - Pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafi Nahdlatul Ulum, Tangerang, Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani menyebut konflik elite yang terjadi di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sangat sulit untuk dipulihkan.

Hal ini karena masing-masing kubu sudah membuka aib dan rahasia internal masing-masing ke ruang publik, dikutip dari rmol.id, Sabtu, 6 Desember 2025.

Seperti misalnya isu soal dugaan adanya aliran dana Rp100 miliar yang disampaikan kubu Rais Aam KH Miftahul Akhyar sebagai salah satu alasan kuat memecat Ketua Umum KH Yahya Cholil Staquf.

"Adanya dugaan aliran pelanggaran hukum syara' terkait aset dan keuangan yang berpotensi mencemarkan nama baik organisasi, menjadi salah satu poin risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU sebagai salah satu dasar memecat Gus Yahya," ujarnya.

Isu tersebut dibalas oleh kubu Gus Yahya, dengan menyampaikan adanya tindakan menahan atau tidak menandatangani Surat Keputusan (SK) sejumlah pengurus cabang (PC) NU oleh Sekjen PBNU Saifullah Yusuf yang dalam konflik saat ini menjadi satu kubu dengan Rais Aam. 

Untuk menyelesaikannya, satu-satunya cara yakni meminta seluruh aktor utama di PBNU mundur dari kepengurusan.

Tertutama Rais Aam, Ketua Umum, Sekjen, Bendahara Umum Gudfan Arif, serta Katib Aam KH. Ahmad Said Asrori untuk secara legowo mundur dari kepengurusan PBNU.