Menu

Bermula dari Teriakan, Akhirnya Terkuak Ada 193 Warga Bangladesh Disekap dalam Ruko

Siswandi 7 Feb 2019, 23:42
Seratusan warga asal Bangladesh, yang ditemukan dalam kondisi disekap di salah satu ruko di Kota Medan, Sumatera Utara. Foto: int
Seratusan warga asal Bangladesh, yang ditemukan dalam kondisi disekap di salah satu ruko di Kota Medan, Sumatera Utara. Foto: int

RIAU24.COM -  Warga yang bermukim di Kawasan Jalan Pantai Barat, Medan, Sumatera Utara, dibuat kaget dengan temuan di salah satu tuko yang berada di kawasan itu. Bermula dari teriakan dan suara gaduh dari dalam ruko itu, warga pun melakukan penggerebekan. Hasilnya, sungguh mengejutkan.

Sebanyak 193 warga negara asal Bangladesh ditemukan disekap di dalam ruko tersebut. Beberapa di antara mereka tampak sudah dalam kondisi lemas. Peristiwa itu terjadi pada Selasa 6 Februari 2019 malam kemarin.

“Awalnya ada ribut-ribut, lalu dilaporkan ke kami,” kata Kepala Lingkungan setempat, Bebi Anisa, dilansir kompas.com, Kamis 7 Februari 2019.

Setelah mendengar gaduh dan teriakan dari dalam ruko itu, warga sekitar pun berupaya membukanya. Namun niat warga sempat dihalang-halangi dua orang yang diduga sengajat ditugaskan menjaga ruko tersebut.

Meski demikian, Warga tak menggubris dan tetap berupaya menerobos masuk ke dalam ruko. Setelah sampai di dalam ruko, sungguh mengejutkan. Warga menemukan seratusan warga Bangladesh disekap di tempat itu. Beberapa orang tampak sudah dalam kondisi lemas.

“Kami bilang nggak bisa begitu, ini manusia bukan hewan. Saat ruko dibuka, kita temukan 193 WN Bangladesh, beberapa di antaranya dalam kondisi lemas," tambah Bebi.

Setelah mendapatkan temuan mengejutkan itu, warga dan petugas Kepolisian yang berada di lokasi kemudian menanyakan dokumen keimigrasian ratusan warga Bangladesh tersebut kepada pengawas ruko. Namun, pengawas yang bersangkutan tidak dapat menunjukan dokumen keimigrasian dan perizinan penyalur tenaga kerja. Ia mengaku seratusan warga Bangladesh itu akan dipulangkan ke negara asalnya.

Sudah 4 Bulan

Sementara itu, bebearpa warga Bangladesh yang ditanyai warga mengaku telah empat bulan berada di Indonesia. Beberapa di antara mereka mengatakan masuk ke Indonesia melalui jalur legal seperti dari Jakarta dan Bali.

LEbih lanjut, para warga Bangladesh tersebut mengaku membayar sejumlah uang kepada agen dengan janji akan dipekerjakan di Malaysia.

Sebelum ditempatkan di ruko tersebut, mereka terlebih dahulu ditampung di sebuah tempat lain. Suasana menjadi tak kondusif, karena di tempat itu mereka mulai sering tidak mendapatkan makanan dan minuman dari sang agen. Akhirnya, pada Senin 4 Februari 2019 malam, mereka dipindahkan ke ruko tersebut.

Oleh pihak kepolisian, warga Bangladesh itu langsung dibawa ke Mapolresta Medan. Setelah diintegogasi, mereka kemudian dibawa ke Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Medan, Jalan Gatot Subroto. Selanjutnya, mereka ditempatkan di Rumah Detensi Imigrasi Medan di Belawan sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut. ***