Menu

Partai Berkarya Buka Peluang Kerja Kaum Difabel di GORO

Satria Utama 10 Apr 2019, 09:08
Tommy Soeharto saat pembukaan GORO
Tommy Soeharto saat pembukaan GORO

RIAU24.COM -  JAKARTA - Membawa kesejahteraan kepada rakyat banyak dan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya, termasuk bagi kaum difabel, menjadi salah satu program unggulan Partai Berkarya. Melalui jaringan toko grosir GORO, Partai Berkarya mewujudkan kepedulian kepada kaum difabel dengan memberi mereka kesempatan untuk bekerja.

"Setiap masyarakat tanpa kecuali memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan, termasuk kaum difabel," ujar Ketua Umum Partai Berkarya Tommy Soeharto saat melakukan Grand Opening GORO di Cibubur, Gn Putri - Bogor, belum lama ini. Dengan rencana besar untuk melebarkan jaringan GORO ke seluruh Indonesia, kesempatan bekerja untuk kaum difabel pun menjadi lebih besar.

Tommy menegaskan, telah lama dirinya meyakini bahwa kaum difabel pun  memiliki kemampuan untuk berpartisipasi dalam menggerakkan roda perekonomian Indonesia. 

“Kami berharap, langkah pemberdayaan yang kami lakukan ini bisa menggerakkan para pengusaha grosir lain untuk juga melibatkan kaum difabel,” kata Ketua Umum partai politik peserta Pileg dengan nomor urut 7 tersebut. Hingga saat ini, menurut Tommy, sudah tercatat tak kurang dari 100 komunitas difabel di Jawa yang terhubung dengan program GORO.

“Bagi Partai Berkarya, melibatkan partisipasi aktif kalangan difabel juga merupakan bagian dari prinsip-prinsip ekonomi kerakyatan yang kami yakini. Ekonomi kerakyatan dalam visi kami adalah ekonomi yang menjangkau dan melibatkan masyarakat hingga level terbawah, termasuk kalangan difabel,” kata Tommy.

Sementara itu Milasari Kusumo Anggraini, Direktur Utama PT. Berkarya Makmur Sejahtera—badan usaha yang menaungi GORO, menyatakan bahwa melibatkan para difabel untuk berkarya di GORO  adalah bagian dari visi ekonomi kerakyatan Partai Berkarya.  Dalam visi partai, ekonomi kerakyatan tak hanya ekonomi dari, oleh dan untuk rakyat, melainkan pula ekonomi yang antidiskriminasi, termasuk diskriminasi berdasarkan asumsi mampu tidaknya seseorang melakukan sebuah pekerjaan.  Program yang juga berisikan pembinaan dan pemberdayaan itu pun secara langsung telah memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi kalangan difabel.

Halaman: 12Lihat Semua