Menu

Syamsuar jadi Gubernur, Dua Nama ini Diprediksi Bakal Isi Posisi Penting di Pemprov Riau

M. Iqbal 11 Jul 2019, 17:48
Syamsuar dan Edy Natar usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau
Syamsuar dan Edy Natar usai dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur Riau

RIAU24.COM - Sejak dilantik sebagai gubernur dan wakil Gubernur Riau, pasangan Syamsuar-Edy Natar Nasution disebut-sebut bakal melakukan perombakan besar-besaran dilingkup Pemprov Riau.

Pengamat Politik dari Universitas Riau, Saiman Pakpahan memgatakan Syamsuar-Edy Natar akan mengganti posisi setingkat eselon, I dan II untuk mendukung kinerjanya selama lima tahun kedepan.

Posisi penting tersebut yang diantaranya Sekdaprov Riau yang dijabat Ahmad Hijazi, Asisten I Setdaprov Riau yang dijabat Ahmad Syah Haroffie hingga kepala dinas yang dianggap sebagai ujung tombak pemerintah daerah, yakni Dispenda Riau yang dijabat Indra Putra Yana, Dinas PUPR Riau, Dadang Eko Purwanto, Dinas Pendidikan Riau yang dijabat Rudyanto dan Dinas Kesehatan Riau yang dijabat Mimi Yuliani Nazir.

zxc1

"Kalau nama yang akan mengisi di OPD itu murni kepentingan dari pak Gubernur. Karena pak Gubernur yang akan memakainya untuk menterjemahkan visi misi kedepan. Agak susah menjelaskannya karena yang muncul ke permukaan itu seperti Yan Prana Jaya dan Irving Kahar Arifin," jelas Saiman, Kamis, 10 Juli 2019.

Diketahui, Yan Prana Jaya saat ini menjabat senagai Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Siak. Pada saat Bupati Siak, Syamsuar mempercayakan posisi Kepala Badan Perencanaan, Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Siak kepada Yan Prana.

Sedangkan Irving Kahar Arifin saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Permukiman Kabupaten Siak.
zxc2

Sementara itu, Pengamat Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Riau, Adlin menegaskan siapapun nama-nama yang nanti akan menggantikan posisi penting di Pemda Riau benar-benar harus memiliki kapabilitas dalam memimpin sebuah organisasi.

"Kalau sifatnya teknis, tolong diisi dengan yang ahli. Contohnnya zaman Pak Rusli (Gubernur Riau ke-11, Rusli Zainal). Masak Dinas Kehutanan dipegang tamatan Sarjana Ekonomi. Kan kurang pas. Kemudian birokraksi korupsi itu tolong jangan sampai ada lagi. Karena selain keahlian teknis, memang orang yang mengisi nanti harus yang bersih," jelasnya.