RIAU24.COM -  Minggu 25 Agustus 2019, Rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih jadi topik hangat. Hal tersebut juga mendapat respon dari Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau.

Ketua Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Riau, Dede Firmansyah menyebut ada efek multiplier yang terjadi jika Ibu Kota Negara pindah. "Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan merupakan kewenangan pemerintah. Kalau saya menilai pemindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kalimantan akan memberi efek multiplier untuk Riau secara khusus," sebut Dede.

zxc1

Dede mengatakan jika selama ini Kota Pekanbaru, Provinsi Riau dikenal sebagai kota bisnis. Dan Pemerintahan Provinsi Riau sedang menggalakkan potensi objek wisata. Tidak sedikit orang Riau atau dari Jakarta datang ke Riau untuk berbisnis atau sekedar wisata.

Dengan pemindahan Ibu Kota Negara akan membuka ruang baru yang bisa dikembangkan. Terutama dari nilai pariwisata antara Riau dengan Kalimantan. "Kita melihat Ibu Kota yang pindah ke Kalimantan ini sebagai peluang baru untuk Riau. Belum lagi secara budaya juga ada Melayu di Riau dan Kalimantan. Intinya baik orang Riau atau Kalimantan bisa saling mempererat hubungan dan ada peluang berinvestasi," katanya.

zxc2

Selain itu juga dengan dijadikan Kalimantan sebagai Ibu Kota Negara juga bakal berdampak pada kesibukan Ibu Kota baru khususnya pada lalu lintas udara. Sehingga ada peluang tarif atau ongkos pesawat ke Kalimantan akan lebih murah.

"Dengan semakin sibuknya lalu lintas penerbangan ke Kalimantan nantinya ketika sudah jadi Ibu Kota baru akan berpengaruh pada tarif pesawat terbang. Ini menguntungkan bagi para pelancong atau wisatawan yang memang penasaran dengan Kalimantan namun selama ini terkendala dengan ongkos yang relatif tinggi," kata Dede.

Terlepas dari itu semua, Dede berharap pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan bisa berjalan dengan tertib. "Sebagai warga negara kita tentu mendukung terutama untuk kemajuan Indonesia apalagi pada sektor bisnis atau pariwisata," sebut Dede Firmansyah.