Menu

BNPB: Luas Kebakaran Hutan dan Lahan Tahun 2019 Meningkat

Bisma Rizal 30 Dec 2019, 13:26
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo (foto/int)
Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo (foto/int)

RIAU24.COM - JAKARTA- Luas kebakaran hutan meningkat di tahun 2019 dibandingkan dengan tahun lalu. Hal ini mengacu pada data yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Agus Wibowo, pada tahun 2019 ada 942.484 hektare lahan yang terbakar. Sedangkan tahun lalu yang mencapai 529.266 hektare dan 2017 yang mencapai 165.483,92 hektare.

zxc1

"Dari angka tersebut World Bank (Bank Dunia) mencatat total kerugian ekonomi mencapai Rp 75 triliun," kata Agus saat memberikan paparan di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (30/12/2019).


Dari total lahan yang tebakar, 672.708 hektare di antaranya merupakan lahan mineral dan 269.777 hektare sisanya merupakan lahan gambut.

zxc2

Agus menyebutkan, Provinsi yang paling besar mengalami dampak kebakaran adalah Kalimatan Tengah. Yang mencapai 161.298 hektare.

Disusul dengan Kalimantan Barat (131.654 hektare), NTT (120.143 hektare), Kalimantan Selatan (115.317 hektare), dan Sumatera Selatan (92.635 hektare).

"NTT ini cukup besar tetapi tidak berasap karena yang terbakar lahan mineral," kata dia.

Adapun dilihat dari titik panasnya atau hotspot yang tercatat mencapai 195.332 titik.

Sebarannya meliputi Kalimantan Tengah (39.634 titik), Kalimantan Barat (25.461 titik), Sumatera Selatan (22.457 titik), Jambi (12.491 titik), dan Riau (12.270 titik). (R24/Bisma)