Menu

Kritik Keras Kemenkumham, Gerindra Sebut Yasonna Seharusnya Malu Soal Pengakuan Imigrasi

M. Iqbal 23 Jan 2020, 15:07
Menkumham Yasonna Laoly
Menkumham Yasonna Laoly

RIAU24.COM - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) mendapat kritikan keras dari Ketua DPP Partai Gerindra, Desmond J Mahesa. Kritikan itu disampaikan Desmond terkait dengan keberadaan buron KPK Harun Masiku yang ternyata sudah berada di Indonesia sejak 7 Januari lalu.

Desmond mengatakan jika seharusnya Menkumham Yasonna Laoly malu dengan pengakuan dirjen Imigrasi bahwa Harun Masiku berada di Indonesia.

"Pertama, Pak Laoly susah membedakan antara dia sebagai menteri dan orang partai. Masa kita percaya omongan dia? Harusnya dia malu kan?" ujar Desmond dilansir dari Liputan6.com, Kamis, 23 Januari 2020.

Kata dia, Yasonna tidak memiliki wibawa, karena Dirjen Imigrasi berbeda pendapat dengan Yasonna. Dia menyindir jika Yasonna berwibawa, maka Dirjen akan ikut berbohong mengenai keberadaan Harun Masiku.

zxc1

"Ada apa dengan kepemimpinan Menteri Laoly di kemenkumham yang berbeda dengan dirjen imigrasi. Berarti kan menteri tidak punya wibawa. Kalau menteri punya wibawa, dirjen imigrasi ikut menutupi berbohong, ya berarti kan gak punya wibawa," kata dia lagi.

Dia juga menyebutkan jika alasan Dirjen Imigrasi yang menyebut ada keterlambatan data imigrasi tidak masuk akal. Selain itu, Wakil Ketua Komisi III ini juga menyinggung soal etika politik Yasonna yang ikut konpers tim hukum DPP PDIP beberapa waktu lalu.

"Dia sebagai pejabat negara itu kan masalah etika politik saja. Etika politik ya lucu-lucuan ajalah hari ini. Hukum aja gak jelas apalagi etika politik," tuturnya.

dia pun ikut mengungkit pernyataan Ketua KPK yang meminta agar pihak yang mengetahui posisi Harun melapor pada KPK.
zxc2

"Pimpinan KPK bilang apa? laporkan ke saya. Itu kan lucu. Kenapa KPK ga pro aktif, jadi kalau kita bahas satu-satu pusing saya. Ini ada yang lucu banget," ucapnya.

"Masa kita harus laporkan, hey ada orang di sini. Harusnya dia kan yang melakukan penangkapan. Kondisi negara sedang dalam darurat akal sehat," tandasnya.