Menu

Dedy Mulyadi Gebrak Meja Marah 70 Kontainer Sampah Diimpor dan Sudah Masuk Tanjung Priok

Riki Ariyanto 25 Jan 2020, 11:55
Ribuan kontainer berisi sampah akan masuk ke Indonesia (foto/int)
Ribuan kontainer berisi sampah akan masuk ke Indonesia (foto/int)

RIAU24.COM - Sabtu 25 Januari 2020, Komisi IV DPR RI lakukan sidak ke Pelabuhan Tanjung Priok. Hasilnya mengagetkan, ternyata sebanyak 70 kontainer berisi sampah sudah berlabuh.

Video sidak itu diunggah Dedy Mulyadi di akun facebooknya. "Saya bersama para anggota Komisi IV DPR RI melakukan kegiatan inspeksi di kawasan berikat Pelabuhan Tanjung Priok. lni kami Iakukan atas informasi tentang keberadaan sampah impor dalam kontainer. Seluruh kontainer ini merupakan milik PT New Harvestindo Internasional dan PT Advanve Recycle Teknologi," sebut Kang Dedi Mulyadi di status facebook.

zxc2

"Setelah kami sampai di lokasi, ternyata benar terdapat 70 kontainer sampah di Tanjung Priok dan akan bertambah Iagi sebanyak 1.015 kontainer, masih berisi sampah. Jumlah tambahan itu akan masuk melalui seluruh pelabuhan di Indonesia," katanya.

"Importir berargumentasi bahwa sampah tersebut diimpor untuk kepentingan bahan baku biji plastik sebagaimana diatur dalam peraturan Menteri Perdagangan. Akan tetapi, dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa bahan baku yang diimpor haruslah bersih bukan sampah. Hampir terjadi ketegangan antara kami para anggota Komisi IV DPR RI dan petugas Sucoflndo selaku surveyor impor sampah tersebut," sebut Dedy Mulyadi.

zxc2

"Setelah saya tegur keras, akhirnya diakui bahwa barang impor tersebut adalah sampah, bukan bahan baku. Terus terang saja, saya merasa miris dengan hasil temuan ini karena sampah ini bisa Iolos dan dianggap aman melalui jalur hijau. Hari ini kita sedang mengalami problem penanganan sampah di berbagai tempat, kok masih ada perusahaan pengimpor sampah dari luar negeri?" sambungnya.

"Padahal, untuk sekedar bahan baku biji plastik, para pemulung dan pengepul di Indonesia pun bisa mengumpulkan banyak sampah. Masa sih, importir mau bersaing dengan para pemulung dan para pengepul sampah itu?" sindir Dedy Mulyadi.

"Jika ditinjau dari persfektif pergaulan antar negara, fenomena ini sama saja dengan menganggap Indonesia sebagai tempat sampah dunia," tutup Dedy Mulyadi.

Langsung saja netizen atau warganet memberikan komentar. @Agung Yogi: "Harus ditindak tegas para oknum yg ikut bermain dalam memberikan izin masuk impor, semoga penegak hukum indonesia tegas dan mengusut tuntas masalah ini."

@Zenal Mutaqin: "Saya berharap kepada kang Dedi dan komisi 4 DPR bisa menyeIesaikan masalah ini ini pasti ada oknum yg sengaja cari untung gak jauh beda sama kasus migas."

@Hasan Nurdin: "Saya berharap kepada pak dedi dan reng rengan nya tuk indonesia Iebih baik dan terhormat dimata dunia internasional tentunya mksh pa dedi salam hormat rakyat jabar merdeka."

@Fanny Rooby: "Setuju pisan kang,itu hnya alibi2 pengusaha nakal,yg akn mnjdikan indonesia jd lumbung smpah internasional dmi mncari keuntungan pribadi,yg akhirny brdmpak pda pncemaran lingkungan d indonesia..usut tuntas dan pidanakan segera para oknum2 yg tdk brtanggung jawab." (Riki)