Menu

Terinfeksi Corona, Warna Kulit Dokter di Wuhan ini Berubah

M. Iqbal 4 Jun 2020, 09:28
dr Hu Weifeng yang mengalami
dr Hu Weifeng yang mengalami

RIAU24.COM - Setelah lima bulan berjuang menangani virus corona, seorang dokter asal Cina meninggal. Namun, kematiannya itu mendapat sorotan luas karena selama menjalani masa pengobatan, warna kulitnya berubah signifikan.

Melansir Tempo.co dari mirror.co.uk, dokter itu bernama Hu Weifeng, 42 tahun, yang terinfeksi virus corona pada Januari 2020 saat dia merawat pasien virus corona di Rumah Sakit Wuhan, Cina. Selama masa pengobatan, dia tak beranjak dari tempat tidurnya dalam dua bulan terakhir hingga meninggal pada 2 Juni 2020 lalu di rumah sakit.

Hu merupakan seorang dokter urologis dan dirawat di ICU sebelum akhirnya meninggal karena virus corona telah menimbulkan komplikasi. Warna kulit Hu berubah signifikan karena livernya rusak sehingga menyebabkan ketidakseimbangan hormon.

Dokter Hu Weifeng, 42 tahun, mengalami perubahan warna kulit yang signifikan karena dampak pengobatan virus corona.

Selain Hu, dokter lain yang mengalami nasib serupa adalah Yi Fan. Keduanya menjadi berita utama surat kabar karena warna kulit mereka berubah signifikan yang disebabkan kerusakan liver sehingga berdampak pada ketidak seimbangan hormon.

Rekaman sebuah televisi di Beijing memperlihatkan dokter Hu dan Yi terbaring di tempat tidur rumah sakit pada April 2020 dalam kondisi kulit yang menghitam. Yi adalah dokter spesialis jantung.

Seorang dokter senior dari Rumah Sakit Wuhan Tongji, yang merawat Hu, menjelaskan sebelum meninggal Hu mengalami koma karena pendarahan otak pada 22 April. Dia telah menjalani operasi, namun kondisinya tidak membaik.

Rumah sakit Wuhan sudah kehilangan setidaknya lima tenaga medis karena terkena virus corona. pihak rumah sakit menolak berkomentar soal kematian dokter Hu.

Hu bekerja bersama Li Wenliang, salah satu dokter yang pertama kali memperingatkan bahaya virus corona. Li sudah meninggal pada 7 Februari lalu.