Menu

Eks Ajudan SBY Masuk Bursa Pengganti Kapolri Idham Azis, Komjen Rycko Sosok yang Ikut Tumbangkan Gembong Teroris Bom Bali

Riki Ariyanto 11 Jun 2020, 18:22
Eks Ajudan SBY Masuk Bursa Pengganti Kapolri Idham Azis, Komjen Rycko Sosok yang Ikut Tumbangkan Gembong Teroris Bom Bali (foto/int)
Eks Ajudan SBY Masuk Bursa Pengganti Kapolri Idham Azis, Komjen Rycko Sosok yang Ikut Tumbangkan Gembong Teroris Bom Bali (foto/int)

RIAU24.COM - Nama Komjen. Pol. Dr. H. Rycko Amelza Dahniel mendadak ramai dibicarakan. Pasalnya mantan ajudan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini masuk bursa kandidat Kapolri menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis.

Hal itu bermula dari Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane menyampaikan nama-nama jenderal bintang 3 dan bintang 2 yang diprediksi bisa jadi Kapolri.

zxc1

Salah satunya Komjen Rycko. Namanya masuk bursa disebut sebagai calon kuat Kapolri pengganti Idham Azis. Pertimbangannya Komjen Rycko adalah Adhi Makayasa Akpol 88 B.

Dirangkum dari berbagai sumber, Komjen Rycko Amelza Dahniel pernah menjadi ajudan Presiden SBY periode 2009-2012. Komjen Rycko Amelza Dahniel lahir di Bogor, Jawa Barat (Jabar) 14 Agustus 1966. Sekarang perwira tinggi Polri ini sejak 1 Mei 2020 menjabat sebagai Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Polri (Kabaintelkam).

zxc2

Komjen Pol Rycko ternyata adalah lulusan terbaik Akpol 1988 ini berpengalaman dalam bidang reserse. Komjen Rycko termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim, yang melumpuhkan teroris Dr Azahari dan kelompoknya di Kota Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Dr Azahari adalah gembong teroris paling dicari dan bertanggungjawab atas peristiwa Bom Bali.

Komjen Rycko mendapat penghargaan dengan para kompatriotnya, Tito Karnavian, Petrus Reinhard Golose, serta Idham Azis, dan lainnya. Komjen Rycko pernah menjadi Kapolda Sumut hingga menjadi Gubernur Akpol.

Namun meski masuk bursa kandidat pengganti Kapolri Idham Azis, belum pasti Komjen Rycko jadi Kapolri. Sebab ada banyak pertimbangan dan juga tetap akan melewati proses seleksi ketat.

"Terlepas siapa pun yang menjadi Kapolri yang dipilih Presiden Jokowi nanti, dinamika prosesnya menarik untuk dicermati. Selain itu tugas berat tentunya menanti," sebut Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane.