Menu

Indonesia Resmi Terjerembab Dalam Resesi, BPS Sebut Ini yang Jadi Biang Keroknya

Siswandi 5 Nov 2020, 13:24
Ilustrasi
Ilustrasi

Lebih lanjut Suhariyanto menuturkan,  ada banyak indikator yang mencerminkan lemahnya pengeluaran rumah tangga. Mulai dari penjualan pakaian hingga bahan bakar yang mengalami penurunan.

"Industri tekstil dan pakaian jadi kontraksi 9,32 persen. Tetapi arahnya kontraksinya tidak dalam, untuk itu industri pengolahan secara keseluruhan terkontraksi 4,31 persen yang tidak sedalam pada kuartal kedua," katanya

Indikator lainnya adalah turunnya jumlah penumpang transportasi umum, baik di darat, laut, maupun udara. Begitu pula tingkat hunian kamar hotel yang sepi. 

Selain itu, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada kuartal III 2020, juga ikut berpengaruh mendukungnya terjadinya resesi.  

Data BPS menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara pada kuartal ketiga berjumlah 474,62 ribu.  Angka itu mengalami penurunan yang begitu drastis hingga mencapai 89,18 persen dibanding periode sama pada tahun 2019.

Namun demikian, BPS mencatat masih ada indikator lainnya yang menunjukkan adanya pertumbuhan.  Di antaranya sektor perumahan dan perlengkapan rumah tangga yang naik 1,82%. Begitu juga konsumsi listrik yang ikut mengalami kenaikan. ***

Halaman: 12Lihat Semua