Menu

Pria Asal Malaysia Ini Mengatakan Gadis-gadis yang Diperkosa Oleh Seorang Ustadz Selebriti Menikmatinya Karena Dia Tampan

Devi 3 Dec 2020, 13:34
Pria Asal Malaysia Ini Mengatakan Gadis-gadis yang Diperkosa Oleh Seorang Ustadz Selebriti Menikmatinya Karena Dia Tampan
Pria Asal Malaysia Ini Mengatakan Gadis-gadis yang Diperkosa Oleh Seorang Ustadz Selebriti Menikmatinya Karena Dia Tampan

href="//www.riau24.com">RIAU24.COM -  Seorang pengkhotbah selebriti lokal ditangkap pada 26 November setelah seorang gadis berusia 23 tahun menyampaikan pengakuannya di media sosial yang mengklaim bahwa pengkhotbah berusia 25 tahun itu bertemu dengannya pada 11 September untuk membahas masalah depresi yang dialaminya dan ingin menyembuhkannya dengan menggunakan metode secara Islam.

Seperti dilansir dari Berita Harian memberitakan bahwa korban dibawa ke studionya dimana dia diperkosa dan bahkan diperingatkan oleh sang ustad untuk tidak berbicara sepatah kata pun tentang hal ini. Setelah itu, banyak korban lain yang mengaku telah diperkosa oleh pengkhotbah yang sama. Direktur Bukit Aman JSJ mengatakan dalam jumpa pers bahwa sebagian besar korbannya adalah siswa termasuk guru berusia antara 22 hingga 26 tahun. Semua korban mengikuti tersangka di Instagram-nya dan merupakan penggemarnya.

Netizen mengomentari masalah ini sebagian besar dengan kemarahan yang ditujukan kepada tersangka yang menipu gadis-gadis itu. Namun, seorang netizen mengatakan bahwa karena pendeta ini tampan, gadis-gadis itu mungkin suka diperkosa olehnya.

“Pengkhotbah ini tampan, jadi gadis-gadis suka diperkosa olehnya. Anda harus ingat bahwa para korban tidak suka pemerkosa tampan yang tidak setia! "

Tidak mengherankan, komentar ini membuat marah banyak netizen yang tidak mendukung pembela pemerkosaan tersebut. Beberapa bahkan memanggil universitas pemberi komentar dan menuntut tindakan diambil.

“Pemerkosaan adalah kejahatan serius dan tidak ada yang mau diperkosa di dunia ini. Sepertinya bukan masalah utama bagi kami untuk fokus pada masalah seperti ini. ”

Masih belum jelas apakah pernyataan tersebut dimaksudkan sebagai lelucon atau apakah pemberi komentar benar-benar percaya akan hal ini.