Menu

Trauma dan Kemarahan Wanita Tigray Saat Menceritakan Kejahatan Pasukan Eritrea, Diperkosa Oleh Belasan Pria Selama Berjam-Jam

Devi 2 Mar 2021, 10:49
Foto : KlikAnggaran
Foto : KlikAnggaran

RIAU24.COM -  4 Desember adalah tanggal yang membuat Mona Lisa Abraha ketakutan. Saat itulah, kata wanita berusia 18 tahun itu, tentara Eritrea memasuki desanya di Tembin di wilayah Tigray yang diperangi Ethiopia.

“Mereka mencoba memperkosa saya dan saya dilempar ke tanah. Kemudian, salah satu tentara menembakkan peluru untuk menakut-nakuti saya, tetapi peluru tersebut mengenai tangan saya dan kemudian menembakkan peluru lain yang menembus lengan saya, ”kenang Abraha dari ranjang rumah sakit di pinggiran ibu kota Tigray, Mekelle.

“Saya berdarah selama berjam-jam. Lalu, tangan saya diamputasi, ”katanya, sebelum menangis.

Kisah Abraha adalah salah satu dari sedikit yang muncul dari konflik rahasia di Tigray, di mana komunikasi terputus selama berminggu-minggu dan akses media sangat dibatasi sebelum sedikit dikurangi baru-baru ini. Dilansir dari Al Jazeera yang kini mendapatkan akses yang langka dan mendengar dari para saksi dan korban yang menuduh mereka mengalami pelanggaran berat di tangan pasukan Eritrea.

Setelah ketegangan berbulan-bulan, Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed pada awal November memerintahkan serangan udara dan darat di Tigray untuk menyingkirkan partai yang memerintah di kawasan itu, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), menyusul serangan di kamp-kamp militer federal. TPLF, yang mendominasi politik Ethiopia selama beberapa dekade hingga Abiy berkuasa pada 2018, telah memimpin perang brutal 1998-2000 dengan Eritrea.

Para saksi, korban selamat dan penduduk mengatakan kepada Al Jazeera bahwa pasukan dari Eritrea melakukan kejahatan mengerikan setelah memasuki Tigray untuk mendukung militer Ethiopia melawan musuh lama mereka.

Halaman: 12Lihat Semua