Menu

KLB Demokrat di Deli Serdang Ricuh, Pemuda Berkaus Biru Terkapar, Gubernur Sumut: Sudah, Suruh Pulang

Siswandi 5 Mar 2021, 15:36
Seorang pemuda tergeletak setelah ricuh yang terjadi di areal KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: int
Seorang pemuda tergeletak setelah ricuh yang terjadi di areal KLB Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara. Foto: int

RIAU24.COM -  Hajatan politik berupa Kongres Luar Biasa (KLB) terhadap Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, sudah diwarnai kericuhan dengan bentroknya dua kelompok massa, Jumat 5 Maret 2021 siang. 

Beberapa saat setelah bentrok terjadi, seorang pemuda dengan berkaos biru, tampak terkapar dan tergeletak di antara kerumunan banyak orang.

Sejauh ini, belum diketahui siapa pemuda tersebut. Belum bisa diapstikan, apakah ia berasal dari massa pendukung KLB atau kader Partai Demokrat yang mendukung kepemimpinan yang sah. 

Atau mungkin, bisa jadi pemuda itu adalah warga sekitar. Juga belum diketahui bagaimana keadaannya sekarang. Namun situasi di The Hill Hotel And Resort di Deli Serdang, Sumatera Utara, tempat lokasi kegiatan, dikabarkan masih panas. 

Suruh Pulang
Terpisah, kabar tentang KLB terhadap Partai Demokrat, sampai ke telinga Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. Terkait hal itu, Edy meminta para peserta KLB Sibolangit pulang. Pasalnya, kegiatan itu dinilai bertentangan dengan upaya pemerintah dalam mencegah penularan Covid-19.

"Pada hari ini katanya ada yang mau KLB lagi, siapa yang mau KLB lagi, suruh pulang orang itu," lontarnya kepada wartawan, dilansir rmol. 

Menurut Edy, pihaknya tidak punya urusan dengan internal Partai Demokrat. Dia hanya menekankan dan menegakkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19 yang kini juga menjadi perhatian pemerintah.

"Orang sedang butuh hidup ini, KLB lagi di sini," tegasnya lagi. 

Seperti diketahui, KLB yang disebut-sebut ilegal ini sudah menyita perhatian banyak orang, tidak hanya internal Demokrat.

KLB itu disebut-sebut ilegal alias abal-abal karena tidak dapat restu dari DPP dan majelis tinggi partai. Selain itu, pesertanya juga dikabarkan bukan pemilik suara di internal partai.

Tak hanya itu, pihak Demokrat menuding KLB diselenggarakan oleh kader yang sudah dipecat karena diduga melakukan upaya mengambil alih kepemimpinan yang sah di bawah kepemimpinan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.

Kader internal juga disebut-sebut bekerja sama dengan pihak ekternal. Pihak ekternal mengarah kepada Kepala KSP Moeldoko dengan sebutan "kakak pembina". ***