Menu

Diplomatnya Diusir dari Amerika, Rusia Marah dan Pastikan Ada Aksi Balas Dendam

Satria Utama 16 Apr 2021, 09:31
Putin & Biden
Putin & Biden

RIAU24.COM -  Pemerintah Amerika Serikat (AS) telah mengumumkan sanksi terhadap Rusia sebagai tanggapan atas apa yang dikatakannya sebagai serangan dunia maya dan tindakan bermusuhan lainnya. Sanksi juga menyasar puluhan perusahaan dan pejabat Rusia lainnya.

Sanksi ini dijatuhkan karena AS menuduh intelijen Rusia berada di balik peretasan besar-besaran "SolarWinds" tahun lalu dan menuduh Moskow ikut campur dalam pemilu 2020.

Desember lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia yakin Rusia ada di belakang tindakan itu.

Bulan lalu AS memberi sanksi terhadap tujuh pejabat Rusia dan lebih dari selusin entitas pemerintah atas peracunan kritikus Kremlin Alexei Navalny. Rusia membantah keterlibatannya dalam kasus itu.

Sanksi terbaru menargetkan 32 entitas dan pejabat yang dituduh berusaha memengaruhi pemilihan presiden AS 2020 "dan tindakan disinformasi lainnya".

Sepuluh diplomat juga diusir. Perintah eksekutif itu juga melarang lembaga keuangan AS membeli obligasi dalam mata uang rubel mulai Juni.

Menurut pernyataan Gedung Putih hari Kamis, sanksi baru itu menunjukkan AS "akan mengenakan biaya dengan cara yang strategis dan berdampak secara ekonomi pada Rusia" jika negara itu terus melakukan "tindakan internasional yang berujung destabilisasi".

Tak lama setelah sanksi diumumkan, kementerian luar negeri Rusia menyebut tindakan itu menunjukkan "langkah bermusuhan yang secara berbahaya meningkatkan suhu konfrontasi".

"Tindakan agresif seperti itu tentu saja akan mendapat tanggapan yang tegas," tambah pernyataan itu seperti dilansir BBC.

Duta Besar AS di Moskow telah dipanggil ke Kementerian Luar negeri Rusia, yang menyatakan "sejumlah tindakan balasan akan segera menyusul," seperti yang diungkap kantor berita Reuters.

Lalu juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa situasi seperti ini menyebabkan rencana pertemuan tingkat tinggi AS dan Rusia terancam batal.

Sementara itu, UE, NATO dan Inggris semuanya telah mengeluarkan pernyataan untuk mendukung langkah-langkah AS.***